jpnn.com - DEPOK - Tanda-tanda akan turunnya harga ayam pedaging hingga hari ini belum tampak. Harganya bahkan cenderung naik. Ironisnya, bukan hanya daging ayamnya yang naik, telur juga naik. Malah untuk telur ayam kampung susah dicari karena soknya berkurang.
Seperti yang terpantau di Pasar Parung, Depok, hari ini, Minggu (23/8). Harga ayam pedaging ukuran kecil yang sebelumnya Rp 42 ribu per eko, naik menjadi Rp 45 ribu. Sedangkan telur ayam dari Rp 21 ribu naik menjadi Rp 23.900 per kilo.
BACA JUGA: Jokowi Diminta Bikin Gerakan Tukar Dolar
Pengakuan sejumlah pedagang ayam pedaging, harga tidak beranjak turun karena stok memang terbatas. Pedagang pun memilih bertahan berjualan karena memenuhi permintaan pelanggan.
"Terpaksa jualan demi pelanggan. Susah cari pelanggan baru soalnya, jadinya meski hanya sekitar 20 ekor tetap saya jual," aku Saripah.
BACA JUGA: Kesadaran Gunakan Asuransi Masih Rendah
Perempuan berjilbab ini punya langganan tetap para pedagang pecel ayam dan warteg. Meski harganya naik, menurut Saripah, pelanggannya tetap belanja.
"Saya kasi harga khusus juga, cuma itu khusus buat langganan saja," ujar perempuan satu cucu ini tanpa menyebutkan harga khususnya itu.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Jauh Panggang dari Api
Untuk telur ayam, toko grosiran Bakti Karya (BK) menjual dengan harga Rp 23.900 per kilo. Ini naik hampir Rp 2 ribu dari sebelumnya yang hanya Rp 22 ribu.
"Memang naik terus telur ayamnya. Ayamnya langka, telur ikutan langka juga," terang Roman, supervisor BK.
Sedangkan telur ayam kampung, banyak yang kosong. Kurangnya stok membuat Mak Yanti, pedagang telur ayam kampung menggantinya dengan telur bebek.
"Ini mak susah cari telur ayam kampung. Sudah ke peternakannya, ada tapi sudah keduluan sama lainnya. Biasanya mak dikasih jatah 100 biji telur ayam kampung, ini sudah hampir sepekan tidak dapat. Pekan lalu masih dapat tapi cuma 50 biji aja," keluhnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segini Lho Bayaran Cewek-cewek Cantik dan Seksi di Ajang GIIAS 2015
Redaktur : Tim Redaksi