Harga Ayam Ras dan Cabe Rawit Melejit

Senin, 24 Desember 2018 – 00:14 WIB
Cabai. Ilustrasi Foto: JPG/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok mengalami lonjakan harga, jelang Natal dan Tahun Baru. Salah satunya, daging ayam ras dan cabe rawit.

Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur (Siskaperbapo) mencatat harga daging ayam ras pada 22 Desember 2018 mencapai Rp 34.715 per kilogram.

BACA JUGA: Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik

Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan pada 10 November 2018 senilai Rp 31.788 per kilogram. Sedangkan harga cabe rawit terkerek tinggi dari Rp 18.068 per kilogram pada 30 November lalu menjadi Rp 32.288 per kilogram pada 22 Desember.

Ketua Harian Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sigit Prabowo mengatakan kenaikan harga tersebut masih dibatas normal. Sebab, tidak sampai melonjak hingga Rp 55 ribu seperti pada masa Lebaran.

BACA JUGA: Please, Jangan Kira Pak Jokowi Tak Pernah Masuk Pasar

“Secara stok saat ini memang cukup, ada kenaikan sedikit tetapi tidak banyak. Kalau permintaan akhir tahun seperti ini memang sudah siklus tahunan ada kenaikan sekitar 20 sampai 30 persen,” katanya seperti diberitakan Jawa Pos.

Dia pun memprediksi kenaikan harga ayam akan mencapai puncaknya pada tahun baru nanti menjadi Rp 36 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogram di pasar tradisional. Sedangkan harga di supermarket pada periode tersebut hanya akan mencapai Rp 35 ribu sampai 36 ribu saja.

BACA JUGA: Harga Ayam dari Peternak Memang Sudah Mahal

“Tidak akan melonjak sampai Rp 55 ribu per kilogram. Kalau ada kenaikan tidak wajar satgas pangan pasti langsung melakukan operasi pasar,” imbuhnya.

Sedangkan harga ayam hidup di kandang pun menurutnya juga masih dalam batas normal mencapai Rp 22 ribu sampai Rp 23 ribu per kilogram. “Saat ini tidak ada gangguan pasokan. Memang ada yang terkena penyakit tetapi sedikit dan wajar karena barang hidup dan musimnya seperti ini,” terang Sigit.

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Agrobisnis Cabe Indonesia Banyuwangi Nanang Triatmoko mengatakan kenaikan harga cabe memang terjadi lantaran saat ini banyak tanaman cabe rawit yang mati karena penyakit di musim hujan.

“Penanamannya banyak yang tradisional di kebun-kebun karena curah hujan tinggi mulai banyak yang habis. Seperti di Banyuwangi kan sentranya ada 5 ribu hektar sudah mulai habis, setiap musim penghujan pasti ada penurunan (stok) karena banyak yang mati,” terangnya.

Penurunan stok ini diperparah dengan meningkatnya kenaikan permintaan pada masa Natal dan tahun baru sebesar 20 persen. Sehingga, mengerek harga cabe rawit.

Di sisi lain, untuk harga cabe merah besar masih stabil diangka Rp 17 ribu per kilogram. “Karena ada peningkatan produksi di beberapa daerah sudah mulai panen. PT Pertamina (Persero) memproyeksikan puncak mudik libur panjang Natal dan tahun baru terjadi pada Sabtu (22/12). Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menyatakan, berdasarkan data Satgas Nataru (Natal dan Tahun Baru) pada Jumat malam, sudah terlihat peningkatan konsumsi BBM gasoline (bahan bakar bensin) seperti Pertamax yang naik sekitar 11 persen dari rata-rata konsumsi normal.

Sementara BBM jenis gasoil (bahan bakar mesin diesel) peningkatan masih terjadi pada konsumsi solar yakni sebesar 18 pesrsen dari konsumsi normal sebagai dampak peningkatkan volume transportasi barang sebelum diberlakukannya pembatasan operasional kendaraan niaga.

“Kami telah menyiagakan 24 jam layanan penjualan BBM khususnya di jalan Tol Trans Jawa yang kemungkinan menjadi pilihan pemudik,” ujarnya.

Pertamina juga memberikan layanan isi BBM dengan motor yang diopersikan saat macet serta layanan penjualan BBM dengan menggunakan mobil tanki yang dilengkapi dispenser. Adiatma menambahkan, hari ini diperkirakan pergerakan kendaraan pribadi dari Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur akan meningkat. Sehingga, Pertamina akan menyiagakan di titik krusial penumpukan pemudik di sepanjang Tol DKI Jakarta – Jawa Barat.

“Di sini akan disiagakan 12 KiosK Pertamax, 16 Motor layanan BBM kemasan serta 8 Tangki dispenser,”jelasnya. Sementara untuk sepanjang Tol Trans Jawa di ruas Jawa Tengah Pertamina menyiagakan 12 KiosK Pertamax, serta 9 Mobil Tangki dispenser. Dan di ruas Jawa Timur disiagakan 7 KiosK Pertamax serta 2 unit Mobil Tangki Dispenser. (vir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaltim Datangkan 100 Ton Ayam Beku dari Jatim


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler