Harga Batu Bara Acuan Moncer, Pecah Rekor Baru, Mantap!

Selasa, 05 Oktober 2021 – 20:56 WIB
Harga batu bara acuan (HBA) Oktober 2021 meroket, menembus angka USD 161,63 per ton. Foto dok Pelindo III

jpnn.com, JAKARTA - Harga batu bara acuan (HBA) Oktober 2021 meroket, menembus angka USD 161,63 per ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan harga batu bara moncer lantaran pesatnya permintaan di China.

BACA JUGA: Harga Batu Bara Acuan Menggila, Bukan Main!

"Kebutuhan batu bara meningkat untuk keperluan pembangkit listrik yang melampaui kapasitas pasokan batu bara domestik, juga meningkatnya permintaan batu bara dari Korea Selatan dan kawasan Eropa seiring dengan tingginya harga gas alam," kata Agung di Jakarta, Selasa (5/10).

Menurut Agung, harga batu bara kembali naik, padahal sebelumnya telah mencatatkan angka tertinggi dalam dekade terakhir sebesar Rp 150,03 per ton.

BACA JUGA: Harga Batu Bara Turun, Pengusaha Sulit Tidur Nyenyak

"Harga batu bara acuan naik USD 11,60 per ton bulan ini dibandingkan sebelumnya," ujar Agung.

Agung memerinci harga batu bara sempat melandai pada Februari-April 2021.

BACA JUGA: PLN Akui Sempat Ketar-ketir soal Pasokan Batu Bara

Harga batu bara acuan mencatatkan kenaikan beruntun pada periode Mei-September 2021.

Namun, kenaikan harga kembali terjadi dan terus konsisten hingga Oktober 2021 dan pecah rekor baru

Harga batu bara acuan adalah harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index, Newcastle Export Index, Globalcoal Newcastle Index, dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 per kilogram GAR, total moisture 8 persen, total sulfur 0,8 persen, dan ash 15 persen

Ada dua faktor memengaruhi pergerakan harga batu bara yaitu, pasokan dan permintaan.

Pada faktor turunan pasokan dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara penyuplai, hingga teknis di rantai pasok, seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Faktor turunan permintaan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti gas alam cair, nuklir, dan hidro.

HBA Oktober ini digunakan untuk menentukan harga batu bara pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler