jpnn.com, TANGSEL - Harga bumbu dapur tiga hari ini menunjukkan gejala kenaikan. Impor bahan pangan yang dibebaskan Presiden Jokowi untuk menekan laju kenaikan harga jelang Ramadan dan idulfitri belum berdampak.
Faktanya, di lapangan harganya sudah ada kenaikan. Meskipun ada beberapa komoditi yang turun.
BACA JUGA: Kabar Baik buat Emak-Emak, Harga Cabai dan Minyak Goreng Turun
Pantauan JPNN.com di Pasar Modern Pondok Cabe, Tangerang Selatan, aktivitasnya sepi. Banyak lapak yang kosong.
Padahal sebelum mewabahnya virus corona, pasar ini cukup ramai walaupun tidak seramai pasar tradisional.
BACA JUGA: Bawang Putih dan Cabai Penyumbang Terbesar Laju Inflasi Februari
Untuk bawang merah harganya dijual Rp 50 ribu. Bawang merah ini menurut Ahmad, sudah beberapa kali naik dalam bulan ini. Dari Rp 35 ribu per kilogram, naik jadi Rp 40 ribu. Lantas naik lagi Rp 45 ribu.
"Nah, tiga hari ini sudah Rp 50 ribu. Bawang saya ini asli Brebes jadi memang kualitasnya bagus," kata Ahmad kepada JPNN.com, Selasa (14/4).
BACA JUGA: Stabilkan Harga Cabai dan Bawang Putih, Kementan Terus Gelar Pasar Murah
Bawang putih harganya dibedakan dua. Bawang putih kating Rp 60 ribu, yang biasa Rp 48 ribu. Ahmad mengaku tidak berani jual bawang putih kating karena sulit menjualnya.
"Saya jual yang biasa biar lebih terjangkau. Kalau kating kemahalan nanti saya rugi karena enggak ada yang beli," ucapnya.
Harga bawang putih ini menurut Ahmad sejak corona memang naik dan tidak pernah turun. Dia membantah bila harga bawang putih sudah naik.
"Informasi dari mana bawang putih turun, dari televisi? Ya beli saja di televisi, ini saja kami ambil keuntungannya tipis karena kan masyarakat sekarang lagi kesusahan. Kalau kami suka hati naikin harga, dagangan enggak laku, yang rugi kan kami juga," tuturnya.
Bagaimana dengan kelompok cabai? Seketika wajah Ahmad mendapat pertanyaan tersebut. Dia menyebutkan, harga cabai cenderung turun. Malah, untuk cabai keriting terus melorot hingga ke Rp 35 ribu per kilogram.
"Cabai rawit turun nih, dari Rp 70 ribu jadi Rp 50 ribu per kilogram. Itu yang kualitasnya bagus. Kalau saya enggak mau jualan yang busuk," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad