Harga BBM Turun, Tarif Listrik Juga?

Rabu, 07 Oktober 2015 – 05:38 WIB
Foto ilustrasi.dok.Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Selain harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik juga berpotensi ikut turun. Meski jarang diungkapkan, namun beberapa pejabat PLN sering tampak hadir dalam rapat-rapat kabinet membahas paket kebijakan ekonomi jilid 3.

Informasinya, pemerintah juga meminta PLN untuk melakukan efisiensi agar tarif listrik bisa turun.

BACA JUGA: Ini Perkiraan Harga Baru BBM Jenis Premium dan Solar

Penurunan tersebut, terutama akan diarahkan untuk pelanggan rumah tangga dengan daya listrik 1.300 volt ampere (VA) dan 2.200 VA yang saat ini sudah tidak menerima subsidi.

Selain itu, untuk menggairahkan dan memberi insentif pelaku usaha, PLN juga diminta menghitung kemungkinan diturunkannya tarif listrik untuk pelanggan industri dan bisnis.

BACA JUGA: Istana Janjikan Paket 3 Lebih Nendang

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, paket kebijakan jilid 3 akan fokus pada tiga hal. Yakni peningkatan investasi, peningkatan ekspor dan pencegahan PHK serta penguatan daya beli.

Untuk mendorong investasi, pemerintah akan membentuk desk khusus di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menangani investasi padat karya. Kemudian, dari segi ekspor, pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan kredit ekspor bagi UKM dengan bunga di bawah komersial. Tujuannya untuk mencegah terjadinya PHK.

BACA JUGA: Gara-gara Kereta Cepat, Pemerintah Jepang Ngambek?

"Untuk menjalankan tugasnya, LPEI mendapat PMN (Penyertaan Modal Negara) sebesar Rp 1 triliun, tahun ini," katanya kemarin.

Sementara untuk meningkatkan daya beli, kata Bambang, pemerintah berniat menurunkan harga BBM. Namun, mantan Wamenkeu tersebut tampaknya masih enggan dengan putusan menurunkan BBM khususnya bagi bensin jenis premium.

Dia menegaskan, jika premium diturunkan, subsidi tidak akan diberikan. "Tidak harus subsidi (premium). Karena peranan bensin terhadap inflasi kecil, jauh di bawah harga beras. Jadi lebih baik jaga inflasi, daripada (menurunkan) harga premium. Jadi kita pikirkan dulu lah itu," imbuhnya. (owi/dyn/ken/wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Merger, Indonesia AirAsia Dapat Suntikan Modal Rp 4,2 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler