jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengaku gembira, karena berbagai kendala yang menyebabkan harga bahan pangan melambung, mulai terbongkar. Seperti misalnya harga daging sapi yang tidak bisa mencapai harga Rp 80 ribu/kilogramnya.
"Jadi banyak hal yang enggak masuk akal, faktor yang enggak masuk akal. Kekurangan kita di sistem perdagangan dan rantai pasok. Semua sudah terungkap dan terbongkar," ujar Lembong, di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (6/6) petang.
BACA JUGA: Indonesia-Iran Berpeluang Kerja Sama Bidang Energi Desa
Sayangnya, Lembong belum bersedia merinci lebih jauh kendala-kendala yang dimaksud. Ia hanya menyatakan atas kondisi yang ada, pemerintah bakal mengambil tindakan jangka pendek. Selain itu juga bakal mengambil solusi jangan menengah dan jangka panjang.
"Misalkan membangun sistem pergudangan, tapi juga butuh sosialisasi. Misalnya, masyarakat terbiasa beli daging beku, itu kan sangat sangat membantu. Berminggu sebelum hari raya, pemerintah bisa stok daging beku. Kalau daging segar, sulit," ujarnya.
BACA JUGA: Wali Kota Ini Ternyata Jualan Minyak Goreng Lho, Lihat Fotonya
Langkah lain, pemerintah juga kata Lembong, juga bakal segera merealisasikan program pembangunan 5.000 pasar di seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, Lembong mengaku perlu berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pasalnya, program tersebut harus melibatkan dinas perdagangan pemerintahan daerah.
"Ini perlu perhatian Mendagri dan jajarannya. Kami perlu koordinasi. Karena menurut saya, kadis perindrag sangat penting sekali. Saya keliling ke daerah, saya mesti lapor ke Pak Mendagri," ujar Lembong.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Citilink Buka Rute Internasional Denpasar-Dili
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkuat Modal, Pegadaian Gandeng Bank BJB
Redaktur : Tim Redaksi