jpnn.com, BOJONEGORO - Para petani cabai merah besar di Kabupaten Bojonegoro, mengeluhkan anjloknya harga cabai secara drastis pada musim panen.
Harga cabai merah besar di tingkat petani, turun drastis dari harga sebelumnya mencapai Rp 17 ribu per kilogram, kini hanya berkisar Rp 6 ribu saja, tiap kilogramnya.
BACA JUGA: Harga Bahan Pokok di Pasar Mulai Meroket
Kondisi tersebut seperti yang menimpa para petani di Dusun Tawang, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Kerugian mencapai jutaan rupiah sehingga membuat mereka mengeluh, karena tidak balik modal.
Seperti untuk pembelian pupuk, benih maupun perawatan selama masa cocok tanam.
Salah satu petani cabai merah besar di desa setempat, Kastaji mengaku, tak mengetahui pasti penyebab anjloknya harga cabe merah besar.
BACA JUGA: Cabai dan Bawang Merah Murah setiap September - Oktober
"Harga terus merosot ketika memasuki masa panen, sehingga petani harus menanggung kerugian cukup besar," kata Kastaji.
Selain persoalan harga, petani juga dipusingkan dengan serangan hama tikus yang meningkat.
Hama tikus membuat hasil panen turun hampir 50 persen, karena banyak buah cabai yang membusuk dan rontok ke tanah.
"Jika sebelumnya, sepetak lahan seluas 200 meter persegi, mampu menghasilkan rata-rata satu kuwintal cabe, kini maksimal hanya mampu menghasilkan rata-rata 50 kilogram cabe saja tiap kali petiknya," kata Kastaji.
BACA JUGA: Stok Cabai Melimpah, Rp 6 Ribu per Kg
Atas kondisi ini, para petani mengaku hanya bisa pasrah. Mereka berharap pemerintah turun tangan, sehingga harga cabai merah besar kembali stabil.(pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Minim, Cabai Merah Tembus Rp 60 Ribu per Kg
Redaktur & Reporter : Natalia