jpnn.com, JAKARTA - Sesuai perkiraan dan pemetaan yang dilakukan Kementerian Pertanian, harga cabai yang dalam beberapa pekan lalu menguat, kini sudah mulai menurun. Hal tersebut tak lepas dari makin meningkatnya pasokan cabai ke pasar. Trend produksi cabai diyakini semakin meningkat dalam beberapa pekan mendatang, seiring masuknya musim panen raya di sentra-sentra utama.
Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman saat dihubungi memastikan produksi cabai terutama cabai rawit sangat mencukupi bahkan meningkat dalam beberapa pekan ke depan.
BACA JUGA: Kementan Targetkan Ekspor Itik dan Pakan Ternak ke Timor Leste
Trend kenaikan pasokan diperkirakan akan terus berlangsung hingga memasuki Natal dan Tahun Baru nanti. "Wilayah Jawa Timur Produksi cabai rawit mencukupi bahkan berlebih sampai akhir tahun nanti. Kabupaten sentra besar kita mulai panen akhir bulan ini. Produksi bulan Agustus di Jawa Timur diperkirakan 18.233 ton dan akan terus naik setiap bulannya sampai November mendatang. Perkiraan produksi bulan September 21.791 ton, Oktober 26.638 ton, dan November 30.111 ton," ujar Sukarman.
"Persiapan untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru sudah kita petakan dari sekarang. Berdasarkan data yang kami miliki, pasokan cabai saat natal dan tahun baru nanti aman, tak perlu kuatir," ujar Sukarman.
BACA JUGA: Salak Deli Serdang Rambah Pasar Ekspor
Ketua Paguyuban Petani Cabai, Suyono saat dihubungi di kediamannya di Kediri mengungkapkan bahwa pasokan cabai yang masuk ke Pasar Pare saat ini sudah berangsur meningkat.
"Pengiriman ke Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Cibitung, dan Pasar Induk Tanah Tinggi rata-rata 7-8 truk/hari dengan kapasitas 4,5 ton per truknya," ungkap Suyono.
BACA JUGA: Musim Produksi Jagung, Indonesia Tidak Perlu Impor
Menurut Suyono, cabai yg masuk ke Pasar Induk Pare selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal Kediri dan sekitarnya juga untuk memasok industri melalui Glower. Cabai asal Kediri didistribusikan untuk pemenuhan pasar lokal Jawa Timur, seperti Porong Sidoarjo, Surabaya, Osowilangun Gresik, Babar, Krian, Mojokerto, Caruban, Madiun, Ponorgo dan Magetan.
Pemasaran cabai Kediri juga menjangkau pasar lokal Jawa Tengah seperti Kroya, Sragen dan Solo bahkan sampai ke Kalimantan Timur, Bali, Sumatera dengan tonase sesuai permintaan.
"Prediksi bulan depan pasokan akan semakin bertambah mengingat Kediri, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Bojonegoro akan memasuki panen raya September-Desember," kata Suyono optimis.
Senada, Ketua AACI di Banyuwangi, Nanang, memastikan pasokan cabai sudah berangsur meningkat.
"Masyarakat gak usah khawatir untuk harga cabai. Sekarang ini di Banyuwangi tiap hari ada panenan 100 ton Cabe TW ditambah dari Jember sebanyak 200 ton, sehingga harga cabe TW bisa mencapai 10 ribu per kg. Demikian juga untuk cabe rawit mulai banyak panen walau baru mampu 50 ton per hari, namun trend nya terus meningkat mulai awal September nanti, " terang Nanang.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Dorong Kerja Sama Program Santri Tani dan OPOP
Redaktur & Reporter : Yessy