jpnn.com - jpnn.com - Hujan yang terjadi beberapa hari belakangan ini menyebabkan harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Bekasi melambung.
Di Pasar Tambun, harga cabai rawit mencapai Rp 140 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Babak Belur Gara-Gara 16 Cabai Rawit
Nalih (45), pedagang kebutuhan pokok di Pasar Tambun mengatakan, meski harga cabai mahal namun tetap diburu pembeli.
Harga cabai yang mahal disebabkan intensitas hujan yang tinggi beberapa hari ini.
BACA JUGA: Kapan Harga Cabai Turun sih?
“Memang harganya mahal, tapi tetap dicari karena memang dikenal pedasnya kalau cabai rawit jablay,” katanya.
Namun, hal itu tidak berlaku untuk cabai rawit keriting merah dan cabai rawit hijau.
BACA JUGA: Sedihnya..Cabai Impor Tiongkok Lebih Murah dan Laris
Kata Nalih, harga jenis cabai tersebut turun Rp 10 ribu per kilogramnya. Penurunan harga itu menurutnya tidak terpengaruh musim hujan.
“Mungkin di pasar induknya lagi banyak makanya harganya turun, kan kalau di sana (Pasar Induk Cibitung) banyak pengaruhnya juga di pasar tradisional,” ucapnya.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pasar Tambun dan Pasar Setu, Muchlis Abdullah, mengatakan hampir semua harga kebutuhan pokok mengalami kestabilan harga.
Hujan deras dan banjir yang kerap terjadi tidak memengaruhi harga di Pasar Tambun, Tambun Selatan.
“Rata-tara memang stabil dan pasokan juga banyak, jadi nggak ada pengaruhnya untuk kenaikan harga,” katanya.
Meski bgitu, sambung Muchlis, harga kubutuhan bahan pokok akan berubah setiap minggunya.
“Kita update terus harga sembako tapi memang kenaikan dan penurunan harga terjadi karena berbagai faktor bisa karena panen dan kelangkaan barang dan juga naik turun rupiah terhadap dolar juga memengaruhi,” ungkapnya.(dho/rbs/gob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pensiunan Guru Raup Untung Bersih Rp 100 Juta Per Tahun
Redaktur & Reporter : Yessy