Harga Daging Sapi Tembus Rp 120 Ribu

Jumat, 19 Juni 2015 – 04:11 WIB

jpnn.com - CIREBON - Memasuki bulan Ramadan, sejumlah harga barang-barang sembako merangkak naik. Kebutuhan sembako yang naik tajam itu di antaranya harga daging sapi.

Jika daging sapi sebelumnya dibanderol sekitar Rp100 ribu, kini masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan satu kilogram daging sapi. Daging sapi dibanderol sekitar Rp120 ribu-Rp 140 ribu per kilogramnya.

BACA JUGA: Dorong DPR Segera Tuntaskan RUU Penjaminan demi Penguatan UMKM

Salah seorang pedagang daging di Pasar Sumber, Hj Tarini mengatakan, kenaikan harga daging mulai terjadi pada pekan ini. Harga daging sapi bahkan menembus hingga Rp140 ribu.

"Sementara mereka (masyarakat, red), kebanyakannya membeli daging. Untuk jeroan ataupun gajih tidak laku. Ini akhirnya membuat kita harus menaikkan harga. Kalau tidak, ya kita rugi," tuturnya, Kamis (18/6).

BACA JUGA: Ini Usulan Menko Maritim agar Dwelling Time di Pelabuhan Makin Singkat

Jeroan sapi ataupun gajih, biasanya dibeli para pedagang empal dan bakso. Namun karena menjelang Ramadan yang diburu hanya daging, maka jeroan dan gajih tidak laku. "Ya mau nggak mau kita naikkan harga. Habis yang kebuang (jeroan dan gajih, red) cukup banyak. Soalnya empal sama bakso kan enggak jualan," tuturnya.

Sementara harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional seperti di Junjang, Kecamatan Arjawinangun, justru mengalami penurunan.  Jika harga sebelumnya di kisaran Rp30-Rp32 ribu per kilogram, kini menjadi Rp28 ribu per kilogramnya.  

BACA JUGA: Menteri Yuddy Nilai Bongkar Muat di Tanjung Priok Cukup Cepat

Hal tersebut diungkapkan penjual daging ayam di Pasar Junjang, Ipah Sunarti. Menurutnya, saat memasuki bulan Ramadan harga daging ayam sempat naik, kemarin sudah mulai turun.

Kepala Bidang Perdagangan dan Promosi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Eka Hamdani mengakui, jika sempat terjadi kenaikan harga daging menjelang Ramadan. Namun saat ini harga mulai perlahan turun.

"Ini memang suatu fenomena yang rutin terjadi ya setiap tahunnya. Menjelang Ramadan, harga-harga naik, tapi ini tidak lama. Pada awal-awal puasa saja dan nanti juga akan normal lagi," tuturnya.

Hal tersebut menurutnya masih terbilang wajar. Mengingat perilaku masyarakat yang konsumtif saat Ramadan memicu harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik. Kenaikan harga akan mulai terjadi ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Nanti ketika pekan kedua dan ketiga, harga agak stabil. Tapi nanti mendekati lebaran sekitar H-3, harga mulai melonjak lagi," lanjutnya.

Agar lonjakan harga tidak begitu tinggi, disperindag akan menggelar pasar murah. Pasar murah dan bazar sembako murah itu akan mulai digelar pada pekan kedua dan ketiga Ramadan. "Itu salah satu cara antisipasi lonjakan harga yang begitu tinggi dan semoga saja harga bisa terkendali," tukasnya. (kmg/arn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Kampoeng Cyber Jogjakarta Datang, Bos Indosat Senang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler