jpnn.com - JAKARTA – Prediksi pemerintah untuk mengerem laju inflasi pada Juli lalu ternyata meleset. Semula, pemerintah memerkirakan inflasi bulan lalu bakal terendah selama lima tahun terakhir.
Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juli hampir menyentuh level 1 persen, yakni 0,93 persen. Menurut Kepala BPS Suryamin, inflasi bulan lalu dipengaruhi oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Sektor transportasi ini mengalami inflasi, 1,74 persen dengan andil 0,35 persen terhadal inflasi Juli karena, adanya momen Lebaran.
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Insentif demi Tarik Investor Masuk KEK
Suryamin menjelaskan, inflasi Juli relatif lebih rendah dibanding beberapa tahun terakhir. Bahkan, besarannya hampir sama dengan bulan yang sama tahun lalu. Dia menguraikan, pada 2012, inflasi Juli, 0,7 persen, 2011, 0,67 persen, dan, 2010 inflasi Juli tercatat 1,57 persen.
“Inflasi Juli 2015 adalah 0,93 persen, ini persis sama dengan Juli tahun lalu. Tapi, komposisi atau penyebabnya agak berbeda, dan pengaruh inflasi cukup tinggi dari transportasi atau angkutan karena, arus mudik Lebaran dan arus balik,” kata Suryamin.
BACA JUGA: Adhi Karya Tunggu Perpres Pengerjaan LRT
Untuk inflasi tahun kalender Juli 2015 adalah 1,9 persen, sedangkan inflasi tahunan (year on year) tercatat 7,26 persen. Inflasi komponen inti pada Juli (month to month) sebesar 0,34 persen, sedangkan inflasi inti secara tahunan (year on year) 4,86 persen.
Sementara itu, dari 82 kota IHK, 80 di antaranya mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Pangkal Pinang (3,18 persen) dan terendah di Pematang Siantar (0,06 persen). Untuk deflasi tertinggi di Merauke (-0,6 persen).
BACA JUGA: BRAKK Minta RUU Minuman Beralkohol Dikaji Kembali
"Di Pulau Jawa rata-rata inflasinya di bawah satu persen, artinya pengendalian harga di Jawa ini cukup bagus di seluruh kota. Sedangkan di luar Jawa masih 50-50. Artinya di luar pulau Jawa ini masih perlu ditingkatkan pengendalian harganya,” ujarnya.(jawapos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Jadi Maskapai Karyawan Standard Chartered Bank
Redaktur : Tim Redaksi