Harga Elpiji 12 Kg Tembus Rp 140 Ribu

Sabtu, 04 Januari 2014 – 08:02 WIB

jpnn.com - CILACAP- Inilah kado terheboh awal tahun untuk rakyat. Hasrat Pertamina menaikan harga elpiji 12 kilogram akhirya tersalurkan. Per 1 Januari lalu, warga hanya dibikin bingung dengan harga elpiji 12 kilogram yang tembus Rp 140 ribu per tabungnya.

Sebelum Januari lalu, harga Elpiji 12 kg di kisaran Rp 75 ribu sampai Rp 90 ribu per tabung. Salah satu pemilik pangkalan di Cilacap, Ahmad Rofiq mengatakan, per 1 Januari kemarin,  dia baru menerima informasi kenaikan harga elpiji 2 kilogram dari agen penyalur langganannya.     

BACA JUGA: 71 Industri Cemari Sungai Citarum

Sebelumnya, harga elpiji 12 kilogram di pengecer Rp 90 ribu , saat ini harganya Rp 140 ribu per tabung. "Saya terima SMS  dari agen waktu malam tahun baru, kalau  per 1 Januari harganya naik Rp 45 ribu, saya menjual Rp 140 ribu  kepembeli," jelasnya.

Warga RT 3 RW 2 Desa Buntu Kecamatan Kroya ini mengatakan, naiknya harga elpiji  kilogram sangat memberatkan para pemilik pangkalan. Para pembeli sebagian besar beralih ke elpiji  kilogram yang lebih murah.

BACA JUGA: Sinabung Muntahkan Awan Panas 3,5 KM

Akibatnya, para pemilik pangkalan mengurangi jatah pembelian elpiji 12 kgilogram dari agen. Hal tersebut dilakukan karena pemilik pangkalan kesulitan menjual elpiji 12 kilogram. "Saat ini harga elpiji 3 kilogram Rp 16 ribu per tabung, jauh lebih murah daripada yang elpiji 12 kilogram. Saya sudah mengurangi stok, biasanya dalam satu minggu terjual 10 tabung elpiji 12 kilogram," ungkapnya.

Kenaikan harga elpiji 12 kilogram juga dikeluhkan para pengguna tabung gas tersebut. Warga Kelurahan Gumilir Kecamatan Cilacap Utara, Arini mengatakan, naiknya harga membuat elpiji 12 kilogram tak terbeli.

BACA JUGA: Aksi Pungli Tiket Termasuk Korupsi

Dia terpaksa harus beralih ke elpiji 3 kilogram yang lebih murah. Menurutnya, penggunaan elpiji 12 kilogram lebih lama dan irit bila dibanding elpiji  3 kilogram.

Di Banjarnegara, koordinator pangkalan Elpiji Banjarnegara, Supono mengatakan , adanya kenaikan ini menyebabkan konsumen yang sebelumnya menggunakan elpiji 12 kilogram, kini beralih ke elpiji yang disubsidi oleh pemerintah. "Kenaikannya mencapai 63 persen,"  paparnya.

Meskipun hampir dipastikan ada lonjakan permintaan elpiji tiga kilogram, dia belum bisa memastikan besarannya. "Sebab baru mulai diberlakukan, sehingga kemungkinan baru diketahui setelah pasokan sebelumnya habis," ujarnya.

Tidak seperti kenaikan sebelumnya, kenaikan kali ini terbilang mendadak. "Pemerintah biasanya sebelum menaikkan harga ada pemberitahuan dulu, tapi ini tidak," ujarnya. Dia mengatakan kenaikan baru diumumkan, menjelang harga baru diberlakukan.

Di Kebumen, ditingkat agen  harga elpiji 12 kg  sebelumnya Rp 84 ribu, naik menjadi Rp 135 ribu per tabung. Sementara ditingkat pengecer  dari Rp 88 Ribu naik menjadi Rp 140 ribu per tabung atau naik 57,3 persen.

Kepala  Bidang Perdagangan  Dinas Perindagsar melalui  Kasi Perlindungan Konsumen Agung Patuh Gunawan Ahmadi SH mengatakan, kenaikan harga tersebut menyusul diberlakukannya kebijakan baru PT Pertamina Persero , dimana  per 1 Januari 2014  diberlakukan kenaikan harga.

Pihaknya sudah mengkonfirmasi ke 2 agen elpiji 12 kg di Kebumen yakni PT Dian Kencana  dan Pelita Dumas terkait kenaikan harga tersebut.  " Kedua agen  telah mendapatkan  surat edaran resmi dari Pertamina terkait  menaikan harga,  meski hingga saat ini saya sendiri belum melihat  surat edaran tersebut  " ungkap Agung.

Agung yang juga sebagai Penyidik Pegawai Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Perindagsar tersebut menambahkan kenaikan  harga elpiji 12 kg tersebut, memunculkan kekawatiran tersendiri. Karena sangat berpeluang terjadinya peralihan konsumen dari  elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg.
    
Sementara, dari Purbalingga dampak kenaikan harga elpiji 12 kilogram dan 3 kilogram mulai terasa hingga tingkat pengecer. Meski beberapa belum menaikkan harga, namun saat kulakan dibatasi dan sulit memperolehnya.

Salah satu pengecer, Silam mengatakan, selain pengumuman mendadak, dia masih kesulitan memenuhi stok warungnya. Misalnya, dia biasanya mendapatkan jatah 10 buah elpiji 3 kilo, saat ini hanya 5 buah. Itupun  harga sudah naik. Agar tidak merugi, harga eceranpun ikut naik meski  membuat kaget konsumen.

"Saya terakhir masih susah dapat gas 3 kiloan. Saat ini mulai ada stok,  tapi saya tidak bisa dapat jatah seperti biasa," tuturnya.

Pengecer lainnya, Bayu Prabandaru mengatakan, tetap kesulitan  mendapatkan stok elpiji 3 kiloan. Karenanya, harga stok lama yang tersisa  langsung disesuaikan harga sekarang. Harga bisa lebih dari Rp 20 ribu per  unitnya.

"Jelas ini membuat kaget konsumen saya. Tapi mau bagaimana lagi. Harga awal sudah naik, saya harus ikut naik," ujarnya.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Cabang Banyumas, Anas Pribadi mengatakan pihaknya langsung menerapkan harga baru itu. Diakui awalnya jelas akan terasa sekali bagi masyarakat. Namun pihaknya akan mengantisipasi agar stok elpiji 3 kiloan tidak kekurangan.

"Kita sudah lakukan penambahan fakultatif hingga 200 persen sampai 300 persen dari kuota harian elpiji 3 kilo. Karena diprediksi akan banyak yang beralih ke elpiji 3 kilo," jelasnya.

Menurutnya, kemungkinan kenaikan harga ini akan mulai terasa seminggu mendatang. Karena saat ini masih ada yang menjual stok lama. Namun bisa juga semua sudah menerapkan harga baru."Ini memang mendadak dan saya langsung tembuskan ke semua jajaran," tambahnya.

Kedepan, Hiswana Migas tetap berupaya agar ketersediaan elpiji tetap mencukupi. "Hingga kemarin saya belum menerima keluhan masyarakat soal naiknya harga. Yang jelas kami hanya menerapkan kebijakan Pertamina saja," katanya. (adi/ori/drn/amr/yan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPATK Endus Transaksi Mencurigakan Koruptor di Jatim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler