jpnn.com, JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menghentikan kenaikan selama dua sesi beruntun.
Penurunan harga emas terjadi karena investor bersiap untuk pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), namun pelemahan USD menahan kerugian lebih lanjut.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Meroket, Untung Besar
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD 8,30 atau 0,48 persen, menjadi ditutup pada USD 1.719,10 dolar AS per ounce.
Emas berjangka naik USD 14 atau 0,82 persen menjadi USD 1.727,40 per ounce pada Jumat (22/7), setelah terangkat USD 13,2 atau 0,78 persen menjadi USD 1,713,40 pada Kamis (21/7).
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Menguat Lagi, Pelan tetapi Pasti
Investasi safe heaven anjlok lantaran bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve AS akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada Selasa-Rabu 26-27 Juli 2022.
Sebab, suku bunga diperkirakan akan naik sebesar 0,75 poin persentase ketika pertemuan ditutup pada Rabu (27/7).
BACA JUGA: Suasana Kian Panas, Harga Emas Hari Ini Kembali Anjlok
Hal itu membuat daya tarik emas berkurang.
Kebijakan hawkish Federal Reserve telah mendorong USD mendekati level rekor, membuat emas jatuh ke level terlemah dalam sekitar 16 bulan sebelum mencatat rebound pekan lalu.
Analis di platform perdagangan daring OANDA Craig Erlam mengatakan pedagang emas mencoba untuk menentukan apakah pemulihan memang sedang berlangsung,
Dia mencatat bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang penting secara menggembirakan berada di bawah level kunci 3,0 persen.
"Kita mungkin harus menunggu The Fed pada Rabu (27/7), untuk melihat yang mana dari keduanya, dengan implikasi resesi dari tindakannya yang menjadi kunci hasilnya," tambah Erlam.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, jatuh untuk hari ketiga berturut-turut pada Senin (25/7/2022), melayang di bawah 106,5, setelah mencapai tertinggi dua dekade di 109,14 pada 14 Juli, memberikan dukungan terhadap emas. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul