JAKARTA- Kenaikan harga gas Elpiji yang ditetapkan pemerintah secara tiba-tiba mengundang amarah banyak pihakTidak kurang anggota DPR RI
BACA JUGA: Caleg PPP Ajukan Petisi
Adalah anggota Komisi VII DPR Nizar Dahlan yang tidak mampu menahan emosinya saat melakukan rapat dengar pendapat dengan BP Migas.Anggota Fraksi PBB asal Padang Sumatera Barat ini langsung naik darah ketika mendapatkan kesempatan bicara
BACA JUGA: Indonesia Surga BBN
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Dirjen Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, ceroboh membuat keputusan kenaikan harga gas elpiji tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan DPR.‘’Kami di DPR ini lalu dianggap apa
BACA JUGA: Riaupulp Jual Listrik ke PLN
Masyarakat sedang susah, kalau sudah begini, lantas rakyat mau membeli dengan apa,’’ ujar Nizar dengan rona muka memerah menahan amarah.Menanggapi amarah Nizar, Dirjen Migas Evita Herawati Legowo memberikan jawaban yang tenangIa hanya mengatakan, saat ini untuk harga elpiji sudah menyerahkan kepada Pertamina.
Rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR dengan BP Migas memang diawarnai protes langkah pertamina menaikkan harga gas elpijiKalangan anggota dewan meminta agar Pertamina menahan diri, untuk tidak menaikkan harga gas dengan berbagai alasan.
Ketua Komisi VII DPR, Airlangga Hartarto juga mengajukan permintaan yang samaMengingat akan memasuki bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri‘’Pertamina jangan menaikkan harga elpiji demi menjaga harga keekonomian menjelang lebaran,’’ ujar Airlangga menegaskan, Rabu (28/8).
Menurut Erlangga kenaikan harga elpiji berpotensi memicu kenaikan inflasiBulan ini pemerintah kembali menaikan harga elpiji 12 kg dari Rp 5.250 per kg menjadi Rp 5.750 per kgAtau naik Rp 63.000 per tabung menjadi Rp 69.000 per tabungPertamina setiap bulan kenaikan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 500 per kg.
Sementara harga elpiji 50 kg, dikurangi diskonnya dari 15% menjadi 10% ataudari harga Rp 6.878 per kg menjadi Rp 7.255 per kgDengan demikian harga
kemasan tabung 50 kg naik dari Rp 343.900 menjadi Rp 362.750Selama ini PT.Pertamina (Persero) mengaku rugi 6,5 T per tahun dari penjualan kemasan epiji 12 kg dan 50 kg.
Sementara harga keekonomian yang harus dicapai Pertamina sebesar Rp11.400.Untuk tahun 2008, rata-rata harga LPG di pasar international sebesar 858USD/MT.(wid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono Bantah, Pertemuan dengan Miranda Bau Duit
Redaktur : Tim Redaksi