Harga Gas Pupuk-Petrokimia Turun Lebih Dulu

Jumat, 21 Oktober 2016 – 03:38 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Com

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian ESDM mengambil jalan memprioritaskan komoditas tertentu yang mengalami penurunan harga gas kurang dari USD 6 per mmbtu. Dalam waktu dekat, harga gas untuk industri pupuk dan petrokimia menjadi yang kali pertama turun.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Wiratmaja Puja menyatakan, menurunkan harga gas bukan perkara mudah. Banyak yang harus dibedah pemerintah.

BACA JUGA: Perbedaan Hasil Investasi Saham, Emas dan Deposito 10 Tahun Terakhir

Di satu sisi, industri sudah membutuhkan harga gas yang lebih murah supaya tidak mengganggu produksi dan tetap bisa berdaya saing. Karena itu, ada prioritas.

’’Prioritas itu berarti step-by-step. Semua industri tetap dapat sesuai dengan perpres (peraturan presiden, Red). Tapi, mana yang mau diterapkan, pimpinan punya kebijakan,’’ katanya di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/10).

BACA JUGA: Harga Properti CitraGarden Melonjak 25 Persen per Tahun

Industri pupuk dan petrokimia diprioritaskan mendapatkan harga gas murah karena efek berantainya besar. Selain itu, konsumsi pupuk untuk mendukung pertanian sangat tinggi.

Dia lantas menyebut punya waktu dua bulan untuk memastikan harga gas murah bisa berlaku.

BACA JUGA: Kuasai Pasar 76 Persen, Honda Perkuat Segmen Skutik

Jadi, pada awal Januari harga gas baru sudah berlaku. ’’Untuk pupuk, insya Allah bisa. Untuk petrokimia, beberapa bisa,’’ jelasnya.

Untuk industri lain, penerapannya bertahap dan mungkin tidak dilakukan pada Januari. Namun, kesempatan untuk memberlakukan harga gas yang lebih murah pada 1 Januari tidak lantas benar-benar tertutup.

Pemerintah masih mengusahakannya untuk komoditas lain. ’’Kalau bisa 1 Januari semua, bagus sekali,’’ tuturnya.

Wirat mengakui, harga gas untuk pupuk yang tidak semahal lainnya. Tetapi, prioritas tidak berubah karena pupuk dan petrokimia langsung bersentuhan dengan petani.

Selain itu, pemerintah berkeinginan harga gas untuk dua komoditas itu tetap dan memiliki keterkaitan dengan produknya.

’’Kalau harga urea tinggi, hulunya juga dapat. Kalau harga rendah, hulu juga ikut,’’ terangnya. (dim/c14/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Rini Tunjuk Pemred Gatra jadi Komisaris Pelindo III


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler