Perbedaan Hasil Investasi Saham, Emas dan Deposito 10 Tahun Terakhir

Jumat, 21 Oktober 2016 – 02:52 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Investor pasar modal di Jawa Timur hanya sekitar 63 ribu. Padahal, Jatim memiliki warga 38 juta.

Artinya, jumlah investor pasar modal kurang dari satu persen populasi.

BACA JUGA: Harga Properti CitraGarden Melonjak 25 Persen per Tahun

Karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya meningkatkan jumlah investor menjadi lima persen dari total populasi. Caranya, mengedukasi mahasiswa tentang instrumen di pasar modal.

Mahasiswa dibidik karena dinilai mampu menyebarkan kebiasaan investasi di lingkungannya. ’’Masih banyak mahasiswa yang belum memahami investasi di pasar modal,’’ terang Kepala OJK Regional IV Jawa Timur Sukamto kemarin (19/10).

BACA JUGA: Kuasai Pasar 76 Persen, Honda Perkuat Segmen Skutik

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya menyatakan, imbal hasil investasi di pasar modal pada sepuluh tahun terakhir lebih baik jika dibandingkan dengan bunga deposito dan hasil investasi emas. Besarannya mencapai 21,18 persen.

Hasil bunga deposito dalam sepuluh tahun terakhir hanya 7,47 persen atau di bawah rata-rata inflasi.

BACA JUGA: Bu Rini Tunjuk Pemred Gatra jadi Komisaris Pelindo III

Bunga deposito juga terus menurun seiring dengan tren bunga murah. Demikian pula imbal hasil investasi emas 10,02 persen dalam sepuluh tahun terakhir.

Meski menderita kerugian, mayoritas orang masih menyimpan dana di bank. Bahkan, tidak sedikit yang disimpan di rumah.

Untuk mencegah kerugian investasi, BEI dan self-regulatory organizations bursa terus mengembangkan sistem keamanan di pasar modal. Diharapkan, investor tidak khawatir dananya hilang. (rin/c14/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Satu Harga BBM, Jonan: Masa Cuma Khusus BUMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler