Harga Gula Melandai

Waspadai Peredaran Rafinasi

Sabtu, 21 Mei 2011 – 03:43 WIB

JAKARTA - Harga gula kristal putih terus melandaiDibandingkan awal tahun lalu memang terjadi penurunan cukup signifikan

BACA JUGA: Bantu MBR, Kemenpera Fasilitasi Sertifikasi Tanah di 16 Provinsi

Apalagi menjelang musim giling, sehingga pasokan gula dari dalam negeri mulai menunjukkan peningkatan.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan harga komoditas gula pada April ini relatif turun dibandingkan Maret lalu
Menurut dia, penurunan tersebut karena imbas penurunan harga gula dunia

BACA JUGA: Menkeu Usulkan TDL Naik Lagi

"Selain itu stok gula di dalam negeri dinilai masih mencukupi sampai musim guling Mei 2011," kata dia saat konferensi pers Jumat (20/5)


Merujuk data Dewan Gula Indonesia (DGI) stok gula di gudang pabrik gula per 30 April sekitar 380 ribu ton

BACA JUGA: Menkeu: Pajak Optimis Tembus Rp850 Triliun

Sedangkan, sejak April lalu sejumlah pabrik gula mulai melakukan giling

Ada tiga pabrik gula di Lampung di antaranya PT Perkebunan Nusantara VII, PT Gunung Madu Plantations (GMP) dan PT Pemuka Sakti Mas Indah (PSMI)Serta satu pabrik gula Gorontalo telah mulai giling tebuOleh karena itu, harga gula terus mengalami penurunan dibanding awal tahun lalu

"Harga bulan April lebih rendah dibandingkan tiga bulan sebelumnya pada tahun ini," ucapnya.  Hasil pemantauan harga dan distribusi barang kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan mencatat rata-rata nasional gula pasir lokal per 19 Mei 2011 tercatat Rp 10.622 per kgHarga tersebut turun sekitar Rp 19 per kg atau 0,18 persen dibandingkan 18 Mei 2011 sebesar Rp 10.641 per kg

Sementara harga rata-rata April sebesar Rp 10.832 per kg, Maret Rp 10.986 per kg, Februari Rp 11.093 per kg dan Januari Rp 11.178 per kgSedangkan harga rata-rata di pasar tradisional DKI sebesar Rp 10.800 per kgHarga itu cenderung tetap dibandingkan 18 Mei 2011 di kisaran Rp 11 ribu per kg

Menjelang musim giling peredaran gula rafinasi patut diwaspadai khususnya di pasar lokalTerkait rembesan gula rafinasi di pasaran Kemendag telah melakukan langkah dengan melakukan penertiban internalMenurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Gunaryo dalam upaya menghambat perembesan gula rafinasi ke pasar lokal pihaknya telah memanggil produsen gula rafinasi"Delapan produsen gula rafinasi telah kita panggil," kata dia.

Gunaryo menjelaskan, langkah pemanggilan tersebut menjadi prioritasApalagi, jumlah produsen gula rafinasi tidak banyak sehingga bisa dikontrolDelapan produsen gula rafinasi tersebut antara lain, PT Angels Products, PT Jawamanis Rafinasi, PT Sentra Usahatama Jaya dan PT Pertama Dunia Sukses UtamaDitambah PT Dharmapala Usaha Sukses, PT Sugar Labinta, PT Duta Sugar International dan PT Makassar Tene.

Sebelum ini Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI) Arum Sabil mengatakan produksi gula mentah maupun gula rafinasi berbahan baku raw sugar melebihi kebutuhan dalam negeriMenurut dia, produksi berlebih tersebut dapat mengancam gula petaniKarena itu, kuota produksi gula rafinasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri"Sebab impor gula secara membabi buta berdampak pada panen tebu," ucapnya(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Pemerintah Klaim Turunkan Kemiskinan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler