JAKARTA — Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan, meski banyak mendapat penolakan namun Kementrian Keuangan tetap akan mengajukan usulan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 10-15 persen pada tahun 2012Alasannya, kenaikan TDL ini untuk mengimbangi bengkaknya subsidi lantaran pembatasan BBM tidak jadi diterapkan
BACA JUGA: Menkeu: Pajak Optimis Tembus Rp850 Triliun
"Kalau tidak di 2012, maka anggaran yang harusnya bisa untuk pembangunan lainnya, habis hanya untuk subsidi saja
BACA JUGA: Lagi, Pemerintah Klaim Turunkan Kemiskinan
Itu angka yang besar sekali," kata Agus pada wartawan di Jakarta, Jumat (20/5).Yang membuat Agus bertambah kecewa, ternyata masih banyak penyeludupan BBM bersubsidi ke luar negeri
"Bayangkan, pemerintah memberi subsidi ternyata diselundupkan ke luar negeri karena negara-negara tetangga kita BBM subsidinya sudah mahal
BACA JUGA: Triwulan I, APBN 2011 Surplus
Saya menyoroti dari segi keuangan tidak efektif bila subsidi tidak dibatasi," kata Agus.Kenaikan TDL, kata Agus, seharusnya dimulai sejak 2011Namun ternyata hal itu selalu mendapat penolakan dari DPR
Meski demikian Kemenkeu akan berupaya meyakinkan DPRSebab bila tidak segera menaikkan TDL, maka beban subsidi BBM akan menjadi beban fiskal bagi negaraSelain itu, dalam program PLN 10.000 MW juga harus segera dicarikan energi alternatif selain BBM.
"60 persen lebih dari biaya PLN dialokasikan untuk BBMKarena itu diharapkan dari PLN untuk mengurangi looses (rugi) dari jaringan-jaringan transmisinyaKarena itu perlu segera dilakukan sumber input dalam bentuk gas," kata Agus.
Bila melakukan perbandingan, beban subsidi pemerintah untuk listrik tiap tahun semakin bertambahTahun 2004 beban subsidi masih berkisar Rp2 triliunPada tahun 2010, beban subsidi telah melonjak menjadi Rp57 triliun.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Berupaya Tekan Pengaturan BBM Subsidi
Redaktur : Tim Redaksi