Harga Jengkol Ogah Turun

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 06:52 WIB

jpnn.com - TENJOLAYA-Pasca lebaran sejumlah kebutuhan pokok, seperti sayuran mulai mengalami penurunan harga. Seperti yang terjadi di Pasar Jum'at Tenjolaya.

Hal ini, terjadi karena melimpahnya pasokan dari petani dan  impor berbagi negara lain. Namun, Jengkol masih tetap bertahan di harga Rp45 ribu mengalahkan daging yang hanya dijual Rp27 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Produksi Susu Naik

Salah satu pedagang sayuran, Komar (38) mengaku, lega sebab sejumlah harga kebutuhan pokok sudah mulai normal. Awalnya, cabai rawit dijual Rp45 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram, cabai merah dari Rp50 ribu jadi Rp18 ribu per kilogram.

Sedangkan, bawang merah dari Rp70 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram. “Semoga jelang Idul Adha tak naik lagi,” ungkapnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN).

BACA JUGA: RAPBN 2014 Janjikan Ekonomi Lebih Cerah

Salah satu pengunjung pasar, Titin (41) berharap, semua kebutuhan pokok terus turun agar bisa terjangkau semua lapisan masyarakat. “Pemerintah harus terus melakukan pengawasan,” ucap warga RT 04/09, Kampung Cimanggis, Desa Gunung Malang itu.

Menurut dia, kalau Pemerintah tetap tidak mengambil langkah normalisasi harga pasar dan memperhatikan pasokan kebutuhan akan terjadi gejolak dan reaksi masyarakat demi terpenuhinya kebutuhan perut secara tidak langsung ke arah tindakan negatif.

BACA JUGA: Pemasukan APBN 2014 Ditarget Rp 1,6 Triliun

Misalnya, semakin merajalelanya korupsi, pencurian, penipuan, jambret dan memicu tindakan-tindakan kriminal lainnya. Kenaikan gaji sudah tidak ada gunanya lagi dan tidak akan menaikkan kesejahteraan hidup masyarakat karena selalu berbanding lurus dengan naiknya harga-harga kebutuhan hidup masyarakat.     

Seperti diketahui, tingginya harga daging di pasaran memaksa Kementerian Pertanian melakukan beberapa langkah untuk menurunkannya. Pertama, dengan melakukan percepatan realisasi impor dari yang sebelumnya untuk kuartal III dipercepat ke kuartal II, dan realisasi kuartal IV dipercepat ke kuartal III.

Kedua, pemerintah membebaskan daging prime cut tanpa kuota. Langkah tersebut ditempuh mengingat daging jenis ini memiliki pasar yang sudah terspesifikasi, sehingga pembebasan kuota tersebut tidak akan memengaruhi harga daging di pasar tradisional. Terakhir, dengan menugaskan bulog melakukan impor daging beku untuk melakukan operasi pasar.(cr10)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gita dan Hatta Kompak Bilang Harga Daging Sapi Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler