Harga Membaik, Impor Baja Turun

Kamis, 26 Januari 2017 – 13:27 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - jpnn.com - Lemahnya permintaan properti dan produksi baja domestik yang membaik menjadi salah satu pemicu menurunnya impor baja.

Angka impor baja dan besi di Jawa Timur sepanjang 2016 turun 4,95 persen jika dibandingkan dengan 2015.

BACA JUGA: Pabrik Petrokimia Mewah Berdiri di Papua Barat

Presiden Direktur PT Sunrise Steel Henry Setiawan menyatakan, membaiknya harga baja di dalam negeri menjadi salah satu penyebab menurunnya impor baja di Jatim.

’’Memang, pada awal tahun, harga baja masih anjlok. Produsen lebih memilih impor untuk bahan baku seperti billet karena lebih murah ketimbang harus produksi di sini atau membeli di dalam negeri,’’ jelasnya, Rabu (25/1).

BACA JUGA: Industri Alas Kaki dan Tekstil Lakukan PHK Terbanyak

Dia menambahkan, selisih harga scrab (besi bekas) sebagai bahan baku baja hulu dengan billet (baja kasar) untuk baja menengah tidak terpaut jauh sehingga tidak menguntungkan produsen baja.

’’Padahal, harga scrab tak mungkin lagi ditekan. Lalu, perlahan harga baja naik, produsen bahan baku baja di dalam negeri mulai menaikkan produksi. Produsen baja hilir pun lebih memilih mengambil bahan baku dari dalam negeri,’’ tutur Henry.

BACA JUGA: Peran E-Commerce Terhadap Industri Ritel Hanya 1 Persen

Pada 2015, nilai impor baja di Jatim mencapai USD 1,294 miliar. Angka tersebut turun menjadi USD 1,230 miliar pada 2016.

Penurunan impor terbesar dialami produk canai lantaian dari baja stainless dengan lebar 600 mm atau lebih.

Produk itu tidak dikerjakan lebih lanjut selain dicanai panas dalam gulungan setebal tiga mm atau lebih, tetapi kurang dari 4,75 mm atau 33,50 persen.

’’Jenis tersebut digunakan untuk properti seperti tangga dan pagar. Kalau industri properti lesu, permintaannya juga anjlok,’’ terang Henry.

Sektor konstruksi sendiri berkontribusi 80–90 persen terhadap permintaan baja. (vir/c18/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diingatkan Soal Sinkronisasi Kebijakan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
industri  

Terpopuler