Harga Minyak Dunia Turun Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumat, 11 Maret 2022 – 07:15 WIB
Harga minyak dunia turun lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) setelah kemarin anjlok cukup dalam. Ilustrasi Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia turun lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).

Harga minyak mentah turun lantaran Rusia berjanji untuk memenuhi kewajiban kontrak.

BACA JUGA: OPEC Turun Tangan Harga Minyak Dunia Anjlok, Terburuk Sejak Pandemi

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei jatuh USD 1,81 atau 1,6 persen, bertengger di angka USD 109,33 per barel, setelah naik sebanyak 6,5 persen di awal sesi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April merosot USD 2,68 atau 2,5 persen, menjadi ditutup di USD 106,02 per barel, menyerahkan lebih dari 5,7 persen dari kenaikan intraday.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Meroket, Pertalite Bagaimana?

Sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, pasar minyak menjadi yang paling bergejolak dalam dua tahun. Pada Rabu (9/3) patokan global minyak mentah Brent membukukan penurunan harian terbesar sejak April 2020.

Dua hari sebelumnya, mencapai level tertinggi sejak 14 tahun terakhir, dengan angka lebih dari USD 139 per barel.

BACA JUGA: Amerika Cs Belum Berhenti Menghukum Rusia, Harga Minyak Dunia Bakal Makin Suram

"Saya pikir beberapa kegelisahan perang akan keluar dari pasar," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.

"Kami menolak USD 130 per barel dua kali minggu ini. Orang-orang mulai bertanya apakah ada terlalu banyak masalah pasokan. Masih banyak pasokan Rusia," katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah pertemuan bahwa negara itu akan terus memenuhi kewajiban kontraktualnya pada pasokan energi.

Namun, minyak dari pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia itu sedang dijauhi karena invasinya ke Ukraina, dan banyak yang tidak yakin dari mana pasokan pengganti akan datang.

Komentar dari pejabat Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan sinyal yang bertentangan, menambah volatilitas.

Pada Rabu (9/3/2022), Brent merosot 13 persen setelah duta besar UEA untuk Washington mengatakan negaranya akan mendorong Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk mempertimbangkan produksi yang lebih tinggi.

Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei menarik kembali pernyataan duta besar dan mengatakan anggota OPEC berkomitmen pada perjanjian yang ada dengan kelompok itu untuk meningkatkan produksi hanya 400 ribu barel per hari (bph) setiap bulan.

Di sisi lain, UEA dan Arab Saudi memiliki kapasitas cadangan, beberapa produsen lain dalam aliansi OPEC+ sedang berjuang untuk memenuhi target produksi karena kurangnya investasi infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir.

Amerika Serikat membuat langkah-langkah untuk melonggarkan sanksi terhadap minyak Venezuela dan upaya untuk menyegel kesepakatan nuklir dengan Teheran, yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak dunia.

Pasar juga mengantisipasi rilis stok lebih lanjut yang dikoordinasikan oleh Badan Energi Internasional dan pertumbuhan produksi AS. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler