JAKARTA - Pemerintah berupaya mengerem laju kenaikan harga bahan pokok yang terjadi jelang puasa dan hari raya Idul FitriTerutama bahan makanan segar yang harganya sulit dikontrol
BACA JUGA: Mobil Keren Diminta Gunakan Pertamax
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa harga makanan segar akan terjadi kenaikan di luar kontrol pemerintahHal tersebut juga disampaikan asosiasi terkait saat rapat dengan Mendag
BACA JUGA: Masinis KA Dituntut Harus Bersertifikasi
Kenaikan harga ayam potong, daging sapi, dan telur, akan melebihi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnyaBACA JUGA: RUU Perumahan Harus Akomodasi Otda
Mereka meminta maaf, bukan tidak sesuai anjuran pemerintah tetapi karena transportasi dan distribusiTapi akan direm pada batas itu," terangnya.Sebelumnya, pemerintah dan pihak terkait memang bersepakat untuk mempertahankan kenaikan harga tidak melebihi 10 persenKepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, jika kenaikan harga di pasar mendekati 10 persen maka akan dilakukan operasi pasar"Sebab kalau naik 10 persen itu di ritel pasti naik 15 persen," ujarnya setelah rapat dengan Mari.
Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan, harga terigu dijamin tidak naik sampai dengan Lebaran"Yang kami jamin adalah harga per sakTetapi kalau kemudian pedagang mengeluarkan dari sak itu dijual eceran, itu yang sulit kami kontrol," terangnya.
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Yayat Priatna menambahkan, harga gula juga dijamin stabilTerlebih saat ini sedang terjadi panen raya sehingga stok beras terus bertambah"Gula untuk industri juga sudah kami siapkan sejak sebelum puasaPosisi harga gula sekarang merambat turun setelah sempat naik," terangnya.
Mari mengatakan, pemerintah bertekad untuk menahan laju kenaikan harga agar tidak terlalu tinggi atau melebihi 10 persen"Kami akan reguler mengupdate hargaSetiap minggu akan kami laporkanHari per hari ada data harian di website," tekadnya.
Selain itu, Mari juga menegaskan bahwa harga kebutuhan yang bisa disimpan seperti minyak goreng, gula, terigu, beras, kacang tanah, bawang, dan sebagainya, akan dijaga agar stabil dan kalaupun terjadi kenaikan tidak lebih dari 10 persenAdapun harga cabai yang sempat melambung, menurut Mari, saat ini sudah berangsur turun"Sudah ada kecenderungn turun sedikitMisalnya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, dalam minggu ini dibanding minggu lalu semua harga cabai turun antara Rp 1 ribu sampai Rp 5 ribu per kiloBerarti sudah ada penyesuaian dari harga yang tinggiMungkin ada penurunan sebelum puasa, kita perkirakan masih ada naik turun," paparnya.
Mari mengakui bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok pada sekitar Ramadhan dan Idul Fitri menyumbang kenaikan inflasi antara 0,4 sampai 0,9 persen"Kita jaga supaya tidak melebihi dari tren itu," ujarnya.(gen/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Pastikan Tak Naikan Harga
Redaktur : Tim Redaksi