Harga Pertamax Naik, Rizal Ramli Mengeluarkan Kritik Keras

Jumat, 01 April 2022 – 17:40 WIB
Pakar ekonomi dan politikus Indonesia Rizal Ramli berpose bersama warga saat kunjungannya memantau harga kebutuhan pokok di di PD Pasar Jaya Kramat, Jalan Raya Bogor, Kota Jakarta Timur, Jumat (1/4). Foto: Mercurius Thomos Mone/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax pada 1 April 2022. 

Rizal Ramli mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut membuktikan pemerintah tidak mampu mengantisipasi kenaikan harga minyak mentah dunia. 

BACA JUGA: Rizal Ramli Sentil Kinerja Mendag Mengurus Mafia Minyak Goreng, Kalimatnya Jleb!

Dia lantas membandingkan BBM dengan jenis research octane number (RON) yang sama di Malaysia masih dijual dengan harga Rp 8.500, sedangkan Indonesia Rp 12.500 per liter. “Kok, di Malaysia, dijual dengan harga Rp 8.500 per liter?” kata Rizal Ramli di sela-sela memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/4). 

Dia menilai Pemerintah Malaysia bertanggung jawab menetapkan harga BBM tersebut. “Walaupun harga minyak mentah naik, dia (Pemerintah Malaysia) akan tetap menjaga itu,” papar Rizal Ramli. 

BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Tinggi, Rizal Ramli Sebut Pemerintah tak Punya Wibawa

Sementara, kata Rizal, dengan kenaikan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter menunjukkan Pemerintah Indonesia tidak mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi. 

"Di kita (Indonesia,red) Rp 12.500 per liter, mungkin mau dinaikkann lagi sebentar lagi. Ini menunjukkan pemerintah tidak bertanggung jawab dan tidak mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi," paparnya.

BACA JUGA: Rizal Ramli Kritik Elite yang Bicara Penundaan Pemilu, Simak Kalimatnya

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini juga mengatakan ketidakmamuan pemerintah mengendalikan harga Pertamax diperparah dengan polemik perpanjang masa jabatan.

Menurutnya pemerintah yang beretika biasanya mengundurkan diri dan mempercepat pemilu apabila merasa diri tidak mampu mengatasi persoalan negara. (mcr18/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler