Rizal Ramli Sentil Kinerja Mendag Mengurus Mafia Minyak Goreng, Kalimatnya Jleb!

Jumat, 01 April 2022 – 15:16 WIB
Rizal Ramli mengkritik penanganan mafia minyak goreng. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Rizal Ramli menteri angkat bicara terkait belum terungkapnya mafia minyak goreng oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menilai Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tidak memiliki nyali untuk membeberkan aktor di balik kelangkaan minyak goreng.

BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Tinggi, Rizal Ramli Sebut Pemerintah tak Punya Wibawa

"Tidak ada nyali. Penakut Dia. Menteri 'nyaplak' kalau istilah saya," kata Rizal di sela kunjungannya memantau harga kebutuhan pokok di di PD Pasar Jaya Kramat, Jalan Raya Bogor, Kota Jakarta Timur, Jumat (1/4).

Eks Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) tersebut juga menyinggung soal mahalnya harga kedelai beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Cari Minyak Goreng Murah, ya Bun? Ini Gratis, Syaratnya Gampang

"Misalnya waktu kasus kedelai. Dia (Menteri Perdagangan, red) bilang kedelai mahal karena di China ada babi lima miliar dan kedelai adalah makanan babi. Begitu saja menterinya sudah kacau," tuturnya.

Menurut Rizal Ramli, babi di China sebenarnya hanya berjumlah 402 juga dan yang menjadi makanannya adalah ampas kedelai.

BACA JUGA: APTRI Bertemu Mendag, Bicara soal Gula, Ada Apa?

"Jadi, kelas menteri apaan ini, analsianya saja kacau apa lagi solusinya," tegas politikus kelahiran 10 Desember 1954.

Dia kemudian mengkritik Presiden Joko Widodo yang tidak berani menggantikan menteri dengan kapasitas seperti itu.

"Menteri tidak becus dia tidak berani ganti. Pilih menterinya asal-asalan tergantung dia dulunya ada peranan apa dalam kampanye," tegas Rizal.

"Menurut saya pemerintah ini sudah tidak becus masih mau minta masa perpanjang jabatan. Harusnya mengundurkan diri," tutupnya. (mcr18/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inovasi Pembayaran Domestik Memelesat, Perusahaan Global Lirik Pasar Indonesia


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler