Harga Pertamax Series Dinilai Layak Dinaikkan Agar tak Membebani APBN

Rabu, 31 Juli 2024 – 19:55 WIB
Pengendara mobil sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) Pertamax. Foto: Dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina dinilai layak menaikkan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax series.

Pasalnya sejak Maret, Pertamina sudah menahan harga, meski ketika itu minyak dunia tengah melonjak dan nilai tukar sedang anlok.

BACA JUGA: Kembangkan EBT, Pertamina Dorong Penggunaan Bioethanol

Penyesuaian harga Pertamax bisa dilakukan, agar tidak semakin membebani APBN dan kondisi keuangan Pertamina.

“Membebani APBN dan cashflow Pertamina karena impor BBM dilakukan oleh Pertamina dan harus menunggu waktu cukup lama sampai mendapatkan kembali kompensasi dari pemerintah atas BBM yang diimpornya,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno.

BACA JUGA: Hingga Juni 2024, Jamkrindo Pangkalpinang Bukukan Volume Penjaminan Rp 983 miliar

“Karena itulah, penyesuaian harga BBM nonsubsidi bisa dilakukan, tentunya dengan memperhatikan daya beli masyarakat,” imbuh Eddy.

Eddy juga berharap, agar kenaikan harga tidak menjadikan disparitas harga antara BBM nonsubsidi dan BBM subsisi semakin besar.

BACA JUGA: Sudah Saatnya Harga BBM NonSubsidi Pertamina Disesuaikan

Namun, yang juga perlu diperhatikan bahwa mayoritas konsumsi BBM bukan terhadap BBM nonsubsidi, namun BBM dalam bentuk JBT dan JBKP, yakni BBM subsidi.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera, sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan ‘mampu’ akan membeli BBM nonsubsidi.

“Perbedaan disparitas yang tidak terlalu lebar memang penting. Tetapi yang lebih penting adalah pengaturan agar pembelian BBM subsidi oleh kalangan publik yang masuk kategori tertentu saja, seperti masyarakat ekonomi lemah, UMKM, ojek, angkot, dan sebagainya,” tutur Eddy.

Anggota Komisi VII Sartono Hutomo juga setuju jika Pertamina melakukan penyesuaian harga Pertamax series.

Karena jika Pertamina terus menahan harga, justru membuat potensi pemasukan negara bisa berkurang karena profitabilitas Pertamina yang menurun.

Selain itu, Sartono mengingatkan kesehatan finansial Pertamina harus terjaga karena BUMN tersebut berperan penting menjaga ketahanan energi nasional .

“Sehingga penyesuaian harga BBM nonsubsidi diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan Pertamina,” kata Sartono.

“Sebagai anggota DPR RI saya berpendapat bahwa yang bijak harga harus tetap memperhatikan daya beli masyarakat agar tidak terjadi gejolak sosial,” imbuhnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler