jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah telah mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan ada tiga komponen pembentukan harga BBM, yaitu harga minyak dunia dan Indonesia Crude Price (ICP).
Selanjutnya kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan ketiga, efisiensi mata rantai pasokan yang dikelola PT Pertamina. Dengan pertimbangan tersebut, harga keekonomian Premium yang semula Rp7.300 per liter menjadi Rp6.950 per liter.
BACA JUGA: RESMI! Harga Premium dan Solar Turun, jadi Segini
"Namun, pemerintah akan memungut dana ketahanan energi Rp200 per liter, sehingga harga baru premium Rp7.150 per liter atau turun Rp150 per liter. Kami simpan Rp200 per liter untuk dikumpulkan jadi dana ketahanan energi," ujar Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12) petang.
Sementara, harga keekonomian BBM jenis solar yang semula Rp6.700 menjadi Rp5.650 per liter. Sama dengan Premium, pemerintah pun juga memungut dana untuk pengurasan energi fosil dari Solar sebesar Rp300. Dengan demikian harga baru solar menjadi Rp5.950 atau turun Rp800 per liter.
BACA JUGA: Curigai Ada Lobi di Perubahan Permen Alokasi Gas, Aparat Harus Turun Tangan
"Pertimbangan lain, solar dikonsumsi industri dan angkutan umum. Dengan begitu dua-duanya kita capai," kata mantan dirut PT Pindad ini.
Harga baru tersebut akan diberlakukan mulai 5 Januari 2016. Hal ini lantaran pemerintah ingin memberi kesempatan kepada distributor, SPBU, dan pengecer untuk menghabiskan stok lama yang mereka miliki. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Komisi V: Ulah Kru Lion Air Tak Bisa Ditoleransi Lagi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabar...Sebentar Lagi! Pak Jokowi Sedang Rapat Harga BBM
Redaktur : Tim Redaksi