Harga Premium Seharusnya tidak Perlu Naik

Minggu, 01 Maret 2015 – 11:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Langkah pemerintah yang telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 88 (premium) sebesar Rp 200 per liter kembali menuai kritik.

Pasalnya kenaikan tersebut terjadi di tengah harga beras, elpiji dan kebutuhan pokok lainnya terus merangkak. Sehingga kebijakan tersebut dinilai semakin menambah beban masyarakat.

BACA JUGA: Ini Alasan Harga Bensin Seharusnya Tidak Perlu Naik

"Seharusnya harga BBM jenis premium RON 88 tidak perlu naik. Pemerintah tidak bijak kalau menaikkan harga BBM premium", ujar Direktur eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP) Bisman Bhaktiar Minggu (1/3).

Bisman mengatakan, harga minyak dunia dan harga rata-rata MOPS (Mean of Platts Singapore) memang mengalami kenaikan. Namun, dia menilai kenaikan tersebut tidak siginifikan sehingga belum perlu menaikkan harga premium.

BACA JUGA: Pegadaian Target Omzet Kredit naik 20 Persen

Di mana pada bulan Januari 2015 lalu, harga minyak dunia turun hingga  USD 44 per barel. Seharusnya, awal Februari 2015 harga BBM turun lagi. Namun saat ini, pemerintah malah cepat-cepat menaikkan harga BBM. Sayangnya, kondisi tersebut tidak berlaku bila harga minyak dunia mengalami penurunan.

"Yang jadi pertanyaan, kenapa saat harga minyak dunia turun, pemerintah tidak segera menurunkan harga BBM. Bahkan saat itu, Menteri ESDM telah menyepakati bersama DPR bahwa harga BBM solar akan turun berkisar Rp200-Rp 400 per liternya, mulai 15 Februari 2015, tetapi ternyata pemerintah tidak tepati itu," bebernya.

BACA JUGA: Konter Tiket di Bandara Soetta Dipindah ke Hotel Sheraton

Seperti diketahui harga premium telah mengalami kenaikan sebesar Rp 200 per liter untuk wilayah Luar Jawa-Madura-Bali. Dengan begitu harga premium kini menjadi Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 6.600. Sementara, harga premium di Jawa-Bali Rp 6.900 per liter yang berlaku mulai hari ini. (chi/jpnn)

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSC on Ticket Dimulai Hari Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler