jpnn.com, SURABAYA - Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (PRKPCK) Jawa Timur menggandeng pengembang untuk menyediakan rumah bersubsidi dengan harga di bawah Rp 130 juta.
Kepala Dinas PRKPCK Mochammad Rudy Ermawan mengatakan, pihaknya hanya membantu pengembang untuk pembangunan prasarana sarana utilitas (PSU).
BACA JUGA: Sejumlah Alasan Pemerintah Menaikkan Harga Rumah Subsidi
“Penerangan jalan, saluran dan pembangunan jalan lingkungan semuanya dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sehingga harga jual rumah ini sangat rendah,” ujar Rudy kepada Radar Surabaya, Rabu (6/2).
Dia mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya dari tahun 2014 hingga 2018, sudah ada 53 lokasi yang dibantu untuk pembangunan PSU.
BACA JUGA: Harga Rumah Subsidi Naik, Permintaan Tetap Tinggi
Menurut rencana, pihaknya akan membangun PSU di sembilan lokasi pada tahun ini.
“Letaknya ada di empat kabupaten, yakni Blitar, Lamongan, Kediri, dan Jember,” kata Rudy.
BACA JUGA: Harga Rumah Bersubsidi Bakal Naik jadi Rp 150 Juta
Untuk pembangunan jalan lingkungan pemukiman, dari 2014 hingga 2018 sudah ada 215 lokasi yang dibangun.
Rudy menambahkan, untuk tahun 2019 pihaknya berencana membangun jalan lingkungan pemukiman di 14 lokasi di sebelas Kabupaten.
Yakni Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Malang, Blitar, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, Bojonegoro, dan Tuban.
Rudy menuturkan, anggaran untuk rumah bersubsidi ini dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Menurutnya, harga rumah bersubsidi ini sengaja dibuat murah dan khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Meski demikian, lahan menjadi kendala bagi pengembang dalam menyediakan rumah bersubsidi bagi MBR karena harganya terus naik. Selain semakin lama, lahannya semakin sempit harganya juga semakin mahal,” ujar Rudy. (mus/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Rumah Bersubsidi Berpotensi Naik
Redaktur : Tim Redaksi