jpnn.com, BANYUWANGI - Harga sejumlah bumbu dapur belakangan ini mengalami kenaikan. Pantauan di Pasar Banyuwangi Rabu siang (27/3), yang mengalami perubahan harga paling menonjol adalah tomat.
Sebelumnya harga tomat berada pada kisaran Rp 8.000, kini melejit hingga Rp 13.000. Kenaikan tersebut berlaku untuk jenis ranti. ”Ini kenaikan harga sejak kemarin lusa,” ujar Tiara, pedagang dari Kelurahan Kepatihan.
BACA JUGA: Pengakuan Anak-Anak Muda Banyuwangi Setelah Tahu Kisah Hidup Jokowi
Sementara itu, pedagang lainnya Samsul menjelaskan, untuk patokan harga di lapaknya, saat ini harga tomat dan ranti sama, yakni mulai Rp 13.000 per kilogramnya. Untuk jenis tomat atau ranti, harga ini sudah sangat tinggi.
Ukuran normal harga jual jenis sayuran buah ini ada di angka Rp 4.000. ”Sebelumnya juga sudah mahal, apalagi sekarang,” kata Samsul.
BACA JUGA: Kampanye Terbuka di Banyuwangi, Jokowi Pamer Bandara Sampai Pabrik Kereta
Dalam sehari, aktivitas pembelian justru sedikit menurun. Jika pelanggan merupakan ibu rumah tangga, maka kenaikan harga akan sangat berpengaruh. Sedangkan jika pelanggan berasal dari warung dan rumah makan, pembelian relatif normal. ”Pelanggan saya ya agak berkurang,” ungkapnya.
BACA JUGA: Jalur Tol Malang – Pandaan Akhirnya Digeser, Berapa Meter? Rugi Rp 450 M
BACA JUGA: Di Hadapan Anak-Anak Muda Banyuwangi, Jokowi Buka Kisah Sedih Hidupnya
Untuk beberapa pekan ke depan, harga ini belum bisa diperkirakan. Hanya saja, jika kondisi cuaca didominasi hujan, maka bisa dipastikan harga akan mengalami kenaikan. Dan jika cuaca lebih banyak didominasi panas, harga bisa turun. ”Harga belum tentu, nanti melihat cuaca,” ujar Samsul.
Kenaikan harga tomat juga diikuti harga komoditas bawang merah dan bawang putih. Saat ini harga bawang merah sudah mengalami kenaikan dengan selisih lebih dari Rp 5.000 dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 32.000.
Sedangkan harga cabai relatif sama, yakni Rp 22.000 ribu per kilogram, cabai besar Rp 20.000. ”Untuk bawang kenaikan sejak dua hari lalu,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan membenarkan ada kenaikan harga tomat. Kenaikan tersebut, menurut Arief, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya peralihan kebun tomat menjadi timun suri atau blewah. Para petani ditengarai tengah bersiap untuk kebutuhan bulan puasa mendatang.
”Kenaikan harus tetap kita waspadai agar tidak berlanjut hingga pada bulan puasa nanti. Sekarang lahan tomat mulai berkurang,” tandas Arief. (sli/aif/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebut Pemerintah Akan Legalkan Perzinaan, Ustaz Supriyanto Diperiksa 7 Jam
Redaktur & Reporter : Soetomo