Harga Tanah Naik, Pengembang Susah Bangun Rumah

Minggu, 10 September 2017 – 01:52 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto: Novita/Indopos/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Harga tanah di Balikpapan cenderung naik. Di sisi lain, developer harus menekan harga.

Dari data yang dihimpun Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, harga tanah pada kuartal dua tahun ini naik 0,42 persen untuk menengah dan tanah besar 0,31 persen.

BACA JUGA: Wakil Wali Kota Siap Tampung Pengungsi Rohingya

Tercatat, dari kuartal empat 2016, harga tanah terus meningkat. Di sisi lain, harga rumah justru terkoreksi.

Pada kuartal pertama minus 0,44 persen untuk rumah menengah dan rumah besar turun 0,42 persen.

BACA JUGA: Mayat Pria Misterius Ditemukan, Tangan Putus, Wajah Tak Dikenali

Pada kuartal kedua rumah menengah minus 0,33 persen dan rumah besar turun 0,44 persen. 

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan Edi Djuwadi mengakui, harga tanah di Balikpapan daerah perkotaan sudah sangat mahal.

BACA JUGA: Dinas Lingkungan Hidup Ogah Beber Daftar Pengembang Nakal

Harganya bisa lebih dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per meter.

“Bagi kami, pengembang lokal mungkin cukup berat,” ucapnya, Kamis (7/9).

Menurutnya, jika kondisi seperti itu, melakukan pembangunan rumah kelas menengah ke atas jelas bakal berat.

Sebab, daya beli masyarakat terhadap properti masih rumah di harga Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per meter.

“Skema jika harga tanah Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per meter, estimasi harga rumah di angka Rp 400-500 jutaan. Ya kalau sudah memiliki tanah di perkotaan sejak awal lebih mudah. Tapi, yang baru mau investasi bagaimana? Mau tidak mau, margin bagi keuntungan kami diminimalisasi sekecil mungkin,” terangnya. (aji/lhl/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasang Muka Kecut, Pengedar Bakar Ganja di Hadapan Polisi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler