jpnn.com, MUKOMUKO - Harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) sawit oleh sebagian pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, naik.
Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto menyatakan kenaikan itu sebesar Rp 20 kilogram hingga Rp 60 per kilogram dibandingkan dengan sebelumnya.
"Harga TBS hari ini kembali naik Rp 20 per kilogram-Rp 60 per kilogram dibanding dengan dua hari yang lalu. Mudah-mudahan terus berlanjut," kata dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Sudianto mengatakan harga tandan buah segar kelapa sawit sejak beberapa hari ini naik di pabrik minyak kelapa sawit yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.
Saat ini harga tertinggi tandan buah segar kelapa sawit kini menembus harga sebesar Rp 3.040 per kilogram di PT Bumi Mentari Karya dan PT Gajah Sakti Sawit.
BACA JUGA: BPDPKS Punya Kabar Gembira untuk Petani Sawit
"Terendah Rp 2.840 per kg di PT Sapta Sentosa Jaya Abadi," kata dia.
Berikut daftar lengkap harga sawit:
1. Harga sawit di PT Sapta Sentosa Jaya Abadi naik dari sebesar Rp 2.780 per kilogram menjadi Rp2.840 per kilogram
BACA JUGA: Pengusaha Sawit Harus Bersiap, Ramalan Sudah Keluar, Jangan Sampai Ketinggalan
2. Harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas naik dari sebesar Rp 2.920 per kilogram menjadi Rp 2.940 per kilogram
3. harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari naik dari sebesar Rp 2.920 per kilogram menjadi Rp 2.940 per kilogram
4. Harga sawit di PT Karya Agro Sawitindo naik dari sebesar Rp 2.910 per kilogram menjadi Rp 2.930 per kilogram
5. Harga sawit di PT Usaha Sawit Mandiri naik dari sebesar Rp 2.930 per kilogram menjadi Rp 2.990 per kilogram
6. Harga sawit PT Bumi Mentari Karya naik dari sebesar Rp 3.020 per per kilogram menjadi Rp 3.040 per per kilogram
7. Harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit naik dari sebesar Rp 3.020 per kilogram menjadi Rp 3.040 per kilogram
8. Harga sawit di PT Daria Dharma Pratama masih tetap sebesar Rp 2.950 per kilogram
9. Harga sawit di PT Surya Andalan Primatama masih tetap sebesar Rp 2.880 per kilogram. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia