Harga Telur Ayam Bikin Menjerit, Pemerintah Diminta Turun Tangan

Rabu, 24 Agustus 2022 – 17:03 WIB
Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad mengatakan pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga telur ayam. Foto: Wenti Ayu/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad mengatakan pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga telur ayam.

Pasalnya, beberapa hari terakhir harga telur di pasaran melonjak tinggi, yakni mencapai Rp 33 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Harga Telur Ayam di DKI Jakarta Makin Meroket, Hari Ini Jadi Sebegini

Menurut Achmad, kondisi tersebut sangat dikeluhkan baik oleh pembeli maupun pedagang telur.

Selain itu, pedagang juga mengeluh kenaikan harga ini karena omzet mereka menjadi turun drastis sehingga konsumen akan mengurangi, bahkan menyetop sementara membeli telur.

BACA JUGA: Harga Telur Tertinggi dalam Sejarah, Pedagang Desak Mendag Segera Cari Solusi

"Harga telur terus naik ditengarai karena makin melonjaknya permintaan telur, sedangkan stocknya terbatas. Diduga permintaan telur dari pasar meningkat sedangkan supply telur yang ada  stagnan," ujar Stagnan, Rabu (24/8).

Achmad mengimbau pemerintah segera mengintervensi kenaikan harga telur tersebut dengan melakukan operasi pasar.

BACA JUGA: Bukan Main, Harga Telur Ayam di Aceh Mencapai Rp 52 Ribu

"Pemerintah juga perlu menyelidiki apakah kenaikan itu ada campur tangan spekulan atau mafia telur di dalamnya. Jangan sampai ada pihak pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari naiknya harga telur yang tidak wajar ini," kata Achmad.

Selain itu, jika terbukti ada pihak-pihak yang mengatur kenaikan harga telur secara tidak wajar maka semua pihak yang terlibat harus diproses secara hukum.

Kemudian, tidak hanya melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga telur tetapi pemerintah melalui Badan Pangan Nasional juga harus mengatur dan menjaga ketersediaan stok telur yang cukup.

"Pemerintah harus berupaya untuk menjaga stok pangan untuk ayam petelur. Jika selama ini stok pakan ayam petelur masih bergantung pada impor," ungkapnya.

Achmad menyarankan pemerintah harus mulai melakukan swasembada terhadap pakan ayam petelur sehingga jangan lagi  ada peternak ayam yang mengeluh karena terbatas atau mahalnya harga pangan untuk ayam petelur. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler