Harga Telur Ayam di DKI Jakarta Makin Meroket, Hari Ini Jadi Sebegini

Rabu, 24 Agustus 2022 – 15:40 WIB
Dipantau dari laman resmi Info Pangan Jakarta harga telur ayam tertinggi di DKI Jakarta mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Foto: Wenti Ayu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga telur ayam di wilayah DKI Jakarta makin naik.

Dipantau dari laman resmi Info Pangan Jakarta harga telur ayam tertinggi di DKI Jakarta mencapai Rp 35 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Bukan Main, Harga Telur Ayam di Aceh Mencapai Rp 52 Ribu

Adapun harga itu di Pasar Petojo Ilir.

Kemudian, harga telur terendah Rp 28 ribu per kilogram di Pasar Rawangun.

BACA JUGA: Harga Telur Tertinggi dalam Sejarah, Pedagang Desak Mendag Segera Cari Solusi

Harga telur ayam di DKI Jakarta rerata Rp 31.065 per kilogram.

Jika dipantau dari laman hargapangan.id Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PHIPS) harga telur di DKI Rp 31.350 per kilogram.

BACA JUGA: Duh! Harga Telur Ayam di Jakarta Meroket

Harga telur ayam di Jawa Barat Rp 30.900 per kilogram.

Adapun harga telur ayam tertinggi di Papua yang mencapai Rp 39.650 per kilogram.

Di sisi lain harga terendah di wilayah Jambi yang menyentuh Rp 25.450 per kilogram.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan persoalan telur saat ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp 27 ribu menuju Rp 29 ribu, ke Rp 30 ribu, bahkan sekarang sampai ke Rp 32 ribu per kilogram.

Menurutnya, harga telur saat ini yang tertinggi dalam sejarah lima tahun terakhir Kementerian Perdagangan bekerja.

"Kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus di selesaikan bukan lari dari persoalan," ujar Mansuri, Selasa (23/8).

IKAPPI juga meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk melakukan upaya-upaya lanjutan tidak hanya berstatement yang justru membuat kegaduhan.

"Upaya-upaya ini yang di harapkan ialah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi dan langkah apa yang harus di lakukan ke depan bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut," ungkap Mansuri. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler