Harga Telur Parah, Peternak Milenial Harapkan Dukungan Pemerintah

Senin, 29 November 2021 – 20:19 WIB
Peternakan ayam milik Ismardhana Kresna Putra di kawasan Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, KUNINGAN - Ismardhana Kresna Putra memilih fokus beternak dan berkebun di Kuningan, Jawa Barat. Meskipun, hidupnya sudah berkecupun karena sudah memiliki beberapa bidang usaha yang dirintisnya.

Sebuah bangunan berdiri kukuh di tengah area perkebunan yang dipenuhi tanaman palawija dan pepohonan. Misalnya, jagung, kelapa, dan tanaman lainnya. Tidak ketinggalan kolam ikan dan kandang ayam petelur.

BACA JUGA: Harga Telur Anjlok, Sekjen Gerindra Minta Pemerintah Membantu Peternak Ayam

Kresna -- sapaan akrab Ismardhana Kresna Putra, mengenakan sepatu bot dan berkaos putih dengan santai keluar dari kandang sembari membawa baki berisi telur.

Sementara itu, warga sekitar yang dilibatkan untuk menjadi peternak ayam terus berlalu-lalang membereskan telur-telur ayam.

BACA JUGA: Harga Telur Anjlok, Sekjen PKS Serap Aspirasi ke Peternak, Langsung Beri Solusi

Mata pria itu berbinar. Senyumnya mengembang karena bisa memberikan manfaat untuk warga di kampung halamannya Dengan cekatan, dia merapikan baju dan kursi kayu, lalu menyilakan duduk layaknya menyambut tamu yang datang dari jauh. "Sini mas, duduk. Iya begini keadaannya," bebernya dia dengan senyum.

"Inilah, suasana di pedesaan. Tenang," sambung Kresna.

BACA JUGA: Tegaskan tak Bisa Serap Telur Peternak, Bu Risma: Apa Kalian Tega Aku Dipenjara

Memang, area perkebunan yang asri dan sejuk itu lumayan. Letaknya berada di kawasan Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat.

Selama enam tahun, lelaki berkulit putih itu merintis, sedikit demi sedikit membangun, memoles, dan bersosialisasi dengan warga kampung. "Saya hanya ingin bermanfaat hidup ini. Meskipun, harga telur sedang jatuh," beber dia.

KresnaPeternak melenial mengeluhkan harga telur yang tidak stabil dan pakan ternak yang selalu naik di karenakan komoditi pakan unggas selalu naik terutama jagung

Kresna mengaku, saat dirinya memutuskan terjun ke desa dan membangun kandang ras ayam pedaging, dirinya kerap dipandang sebelah mata oleh beberapa temannya. "Lulusan S2 Seattle Amerika kok ternak ayam," kata Kresna.

Tidak hanya itu, sepanjang 2021 sampai akhir tahun ini banyak peternak kecil gulung tikar karena faktor harga telur di pertengah tahun ini terlalu murah di 12.000-14.000 per kg.

Sedangkan pakan ungas kususnya ayam yang bisa menembus 9.000 per kg. "Ini tantangan luar biasa. Saya minta pemerintah perhatikan nasib peternak. Berikan kesempatan peternak milenial berkembang. ini bagus untuk majukan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan," ucap dia.

Dia ingin pemerintah memberi perhatian khusus untuk mengontrol kesedian komoditi pakan ternak seperti jagung pakan dan over suplay telur.

Lalu, ungas dari perusahaan raksasa yang selama ini merajai pasar. "Bila tidak dibantu pemerintah kasihan untuk ke peternak kecil yang selama ini telah berjuang menghidupkan ekonomi di desa-desa. Akan berdampak buruk pemerataan ekonomi," ucap dia.

Niat tulus dan keinginan kuat untuk memajukan desa dan warganya, Kresna maju terus pantang mundur. "Saya mohon pemerintah berikan solusi. Saya akan tetap terus berjuangan," tegas dia. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler