jpnn.com, JAKARTA - Harga telur ayam di Indonesia terus meroket naik dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini juga terjadi di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan sejumlah faktor kenaikan harga telur ini.
BACA JUGA: Ariza Beberkan Penyebab Meroketnya Harga Telur Ayam di Jakarta
“Adapun penyebab kenaikan harga telur ayam ras tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan terganggunya suplai dan demand,” ucap Eli saat dihubungi, Kamis (25/8).
Dia menjelaskan selama dua tahun terakhir terjadi Pandemi Covid-19 yang menyebabkan harga telur tergolong sangat rendah karena pembatasan aktivitas masyarakat.
BACA JUGA: Harga Telur Ayam Bikin Menjerit, Pemerintah Diminta Turun Tangan
Hal ini berdampak pada kebutuhan dan permintaan telur di sektor makanan dan minuman seperti hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang menjadi sangat berkurang.
Harga pakan naik secara signifikan sehingga peternak mengalami kerugian.
BACA JUGA: Harga Telur Ayam di DKI Jakarta Makin Meroket, Hari Ini Jadi Sebegini
“Untuk menjaga keseimbangan permintaan dan produksi telur, peternak mengurangi populasi bibit ayam hingga 30 persen dan peternak tidak melakukan peremajaan bibit ayam,” jelasnya.
Namun, saat ini kegiatan masyarakat berangsur normal dengan meredanya kasus covid-19.
“Kebutuhan telur pun mengalami peningkatan di antaranya dari horeka dan bantuan sosial,” kata dia.
Kebutuhan tersebut berbanding terbalik dengan suplai telur ayam ditingkat peternak yang dinilai belum mampu mengimbangi kebutuhan dari konsumen karena keterbatasan produksi.
Dilansir dari lama infopanganjakarta.go.id, hingga Kamis malam, harga telur ayam ras di Jakarta mencapai Rp 31 ribu per kilogram. (mcr4/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi