jpnn.com, SIDOARJO - Produsen kerupuk di Sidoarjo mengeluh kesulitan mengeringkan hasil produksinya saat musim hujan. Untuk mengeringkannya, produsen kerupuk terpaksa melakukan sistem buka tutup.
Seperti yang dilakukan produsen kerupuk di wilayah Desa Janti Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Mereka benar-benar kesulitan mengeringkan kerupuk mentah hasil produksinya. Sebab selalu mendung.
BACA JUGA: Pak Kholil, Guru Honorer Nyambi Jualan Kerupuk
"Kami tetap melakukan produksi untuk memenuhi konsumen atau pelanggan, meski mendapat cuaca yang kurang mendukung," kata Sutriono produsen kerupuk
Sutriono juga mengaku kesulitan meraih untung besar saat harga tepung kian mahal. Untuk harga tepung saat ini mencapai Rp 1 juta, yang sebelumya hanya Rp 500 ribu per kuintal.
BACA JUGA: Miwon Kembangkan Tepung Jagung dan Sweetener
Karena mahalnya bahan baku, produsen terpaksa menaikan harga kerupuk mentah dari sebelumnya Rp 55 ribu per kilogram menjadi Rp 64 ribu per kilogramnya.
Produsen kerupuk Janti berharap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menstabilkan harga bahan pokok tepung terigu. Serta membantu mesin pengering untuk produksi hasil kerupuk mentah. (pul/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia