Harga Terkendali, Maret Bisa Deflasi

Jumat, 01 April 2011 – 03:03 WIB

JAKARTA - Penurunan harga pangan diperkirakan akan menyebabkan deflasi pada MaretDeflasi tersebut diharapkan bisa membantu melandaikan inflasi tahunan di 2011

BACA JUGA: Bunga Obligasi Rp 2 Triliun

Analis Danareksa Research Institute Purbaya Yudi Sadewa memperkirakan deflasi Maret sekitar 0,15 persen.
      
"Biasanya Maret itu panen raya dan kerap memicu harga untuk turun lagi," kata Purbaya di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (31/3)
Hari ini, rencananya Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan tingkat inflasi periode Maret

BACA JUGA: Kadin Desak Perbankan Perhatikan UMKM Perkebunan



Menurut dia, inflasi global akan mendukung deflasi selama Maret
"Saya lihat harga pangan dunia sudah mulai turun," katanya.
      
Meski demikian, gejolak politik dan keamanan di Timur Tengah yang membuat harga minyak dunia menjadi fluktuatif harus diperhatikan

BACA JUGA: KEN Usulkan Tax Amnesti dan Konversi

Tetapi, harga minyak dunia tersebut tidak akan terlalu mempengaruhi inflasi dalam negeri"Itu nggak ada masalah untuk di sini," ujar dia.
      
Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, berdasar data empiris pada Maret biasanya terjadi deflasiPada 2010, terjadi deflasi 0,14 persenJika Maret ini deflasi tidak bisa lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu, inflasi year on year akan tinggiPada Februari lalu, inflasi year on year bertengger di posisi 6,8 persen"Jadi apapun yang dihasilkan Maret ini, potensi year on year tetap akan bisa lebih tinggi daripada Februari," kata Rusman.
      
Dia menambahkan, harga-harga selama Maret memang terkendaliHarga-harga volatile foods terutama cabai sudah menukikHarga beras juga dalam tren melandaiBank Indonesia (BI) memasang target inflasi 5 plus minus 1 persenDalam APBN 2011, inflasi ditargetkan terjaga di level 5,3 persen.
      
Di tempat terpisah, pemerintah akan memperbanyak pelaksanaan pasar murah di daerahSebab, ada kekhawatiran terjadi lonjakan harga karena siklus tahunanDengan adanya pasar murah, terjadi kestabilan harga di tingkat konsumen.
      
Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan perkembangan tingkat harga selama setahun terakhir meningkat drastis sejak Lebaran tahun laluKarena itu, berdampak pada inflasi nasional 6-7 persenSedangkan inflasi dari bahan pangan mencapai 13-14 persen"Tingginya harga membuat masyarakat berpendapatan menengah dan rendah mengalami kesulitan daya beli," ucapnya saat kunjungan pasar murah di Tangerang kemarin (31/3).
      
Tingginya harga pangan mulai mereda sejak sebulan terakhirFebruari lalu cenderung terjadi deflasi lantaran harga pangan turunMenurut Mahendra, momentum tersebut harus dijaga mengingat sebentar lagi memasuki siklus tahunan di mana harga bahan pangan merambat naik mulai Juli"Imbauan pasar murah untuk menjaga momentum supaya harga rendah, sehingga deflasi terjaga," ucapnya.
      
Dalam pelaksanaan pasar murah, sejumlah pelaku usaha ritel dan asosiasi turut terlibatAntara lain Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)Sejumlah perusahaan PT Panca Nabati Prakasa, ISM Bogasari, Universal Cipta Pangan, Hypermart, Alfamart, Indomaret, dan Giant pun terlibatMereka menyediakan 5.000 kg gula kristal putih seharga Rp 9.000 per kg, 5.000 liter Minyakita seharga Rp 7.000 per liter, 12.500 kg beras seharga Rp 4.600 per kg, mi instan 2.600 bungkus seharga Rp 11.000 per paket.
      
Dia menambahkan, persoalan tersebut tidak hanya bisa diatasi dengan pasar murah tapi meliputi infrastruktur dan kondisi pasar tradisionalBerikutnya, langkah pasar murah tersebut disokong penyediaan bahan pangan khususnya menyangkut program Minyakita yang merupakan minyak goreng higienis berkemasan.
      
Dijelaskannya, harga Minyakita bisa dibanderol lebih murah karena adanya insentif yang diberikan kepada pengusaha terkaitBerbeda dengan bahan pokok lain seperti beras, gula, dan kedelai, karena khusus harga minyak goreng dalam negeri saat ini jauh lebih rendah daripada internasional.
      
Ketua Umum AIMMI Adiwisoko Kasman menambahkan penjualan Minyakita untuk pasar murah sudah berlangsung di lima titikDisebutkan, alokasi Minyakita tiap titik sebanyak 5.000 liter sehingga total sudah terjual 25.000 liter(sof/res/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Koordinasi Amburadul, Investasi Migas Memble


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler