Harga Turun, Premium Langka

Selasa, 20 Januari 2015 – 02:26 WIB
SPBU. Foto: dok.JPNN

jpnn.com -  

BUMIAYU - Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar tidak membuat masyarakat Brebes bagian selatan bungah, tapi justru mengeluh. Pasalnya, warga kesulitan mendapat bahan bakar dimaksud.

BACA JUGA: Harga Sembako Belum Turun, Bupati Bentuk Tim

 

Hampir rata-rata SPBU di wilayah Brebes selatan kemarin mengalami kekosongan stok premium maupun solar. Seperti yang terjadi di SPBU di Kecamatan Bumiayu maupun Paguyangan.

BACA JUGA: Petani Menjerit, 500 Hektar Padi Terserang Penyakit Merah

Para pengendara terpaksa harus membatalkan niatnya mengisi BBM setelah mendapati pengumuman yang terpasang, bahwa premium dan solar kosong.

"Banyak yang akan mengisi BBM pagi hari bertepatan dengan jam masuk kantor maupun sekolah. Tapi kenyataannya, sejumlah SPBU tidak melayani dengan alasan kosong maupun BBM masih dalam perjalanan," ungkap Wawan (40), warga Bumiayu.

BACA JUGA: BBM Turun, Harga Barang Malah Naik

Hal sama disampaikan Subandi (37), seorang tenaga pengajar asal Kecamatan Bumiayu. Saat berangkat dari rumah, dia mendapati stok premium di SPBU yang berada di dekat rumahnya habis. Karena itu dia berspekulasi untuk mengisi tangki sepeda motornya di SPBU yang ada di Bumiayu.

Kekecewaan pun kembali dirasakan Subandi. Sebab kondisi serupa dapati di SPBU yang ada di Bumiayu. "Bahkan pertamax pun tidak ada. Akhirnya terpaksa saya beli bensin di pedagang eceran pinggir jalan," keluhnya.

Petugas di salah satu SPBU di Bumiayu, Dani mengatakan, kosongnya BBM jenis premium ini karena belum mendapat kiriman. "Saya sendiri tidak tahu alasanya kenapa. Saya cuma kebagian tugas di mesin pompa melayani pembeli yang datang," ujarnya.

Sementara itu, sepinya SPBU lantaran kekosongan stok, berubah saat menjelang siang. Dimana sejumlah SPBU dipadati para pengendara yang akan mengisi BBM.

Nampak di SPBU wilayah Kecamatan Paguyangan, puluhan sepeda motor dan mobil mengantre untuk menunggu giliran mengisi BBM.

"Pengirimannya baru datang mas, ini baru saja selesa di bongkar dari truk tangki. Langsung diserbu pembeli," kata operator SPBU tersebut.

Seperti diketahui, pemerintah secara resmi menurunkan harga premuim yang sebelumnya dijual Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.600 perliter. Adapun solar dari Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. Harga baru tersebut berlaku per 19 Januari 2015 pukul 00.00 WIB. (pri/adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Segera Usulkan ke Presiden Cabut Keppres Sekda Terdakwa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler