Hari yang dikenal dengan sebutan National Ride2Work Day di Australia, menjadi perayaan terbesar bagi para pengendara sepeda di benua kanguru. Hari nasional ini mengajak warga untuk tidak hanya mengambil manfaat dari bersepeda, tetapi juga mengajak warga untuk mendukung gerakan bersepeda.

Acara tahunan National Ride2Work dimaksudkan untuk mendorong lebih banyak warga Australia untuk bersepeda ke kantor, atau pun ke tempat beraktivitas mereka sehari-hari.

BACA JUGA: Riset Bantah Terjadinya Epidemi Penggunaan Narkoba di Australia

Dengan dicanangkannya sebagai hari nasional, diharapkan lebih banyak warga di Australia yang tertarik untuk mulai bersepeda setiap harinya.

Sementara bagi mereka yang sudah menjadi pengendara sepeda, selain untuk mendorong mereka tetap bersemangat dalam bersepeda, bisa juga mengajak rekan-rekan dan saudaranya untuk bersepeda.

BACA JUGA: Wanita di Canberra Ini Curi Rp 710 Juta Dari Toko Sepatu Tempatnya Bekerja

Yang lebih seru lagi, sejumlah hub sepeda didirikan di kota-kota besar di Australia. Mereka juga menggelar acara makan pagi bersama, yang disediakan secara cuma-cuma sejak pukul 7 hingga 9 pagi.

Australia Plus berbincang dengan Diena Renatta, salah satu warga Indonesia yang sudah lama tinggal di kota Melbourne. Diena yang bekerja sebagai arsitek di perusahaan Peter Scully Architect berangkat ke kantornya dengan mengendarai sepeda setiap hari.

BACA JUGA: Permintaan Sapi Australia dari Indonesia Dikhawatirkan Tidak Bisa Terpenuhi


Diena Renatta (kiri) beserta temannya Niea Nadya. Foto: Facebook, Diena Renata.
A+: Kenapa memilih naik sepeda ke kantor?

Diena: Karena dengan bersepeda bisa menjaga kebugaran tubuh, tetapi yang paling mengasyikan adalah merasakan pengalaman yang berbeda saat bersepeda, ketimbang naik mobil atau transportasi umum. Tidak hanya itu, dengan naik sepeda, saya sendiri yang mengontrol waktu. Beda dengan menggunakan transportasi umum, yang kadang jadwalnya suka terlambat. Jadi naik sepeda itu lebih reliable [terpercaya].

A+: Kebugaran seperti apa yang dirasakan?

Diena: Mungkin karena termasuk berolaharaga, jadi ketika sampai ke kantor, saya seringkali merasa lebih segar dan merasa lebih bergembira. Tapi jangan salah juga kalau sedang dalam keadaan lelah, rasanya malas naik sepeda dan ini yang menjadi tantangan. 

A+: Adakah keuntungan lain dengan naik sepeda setiap hari?

Diena: Mungkin dari segi penghematan. Karena kalau naik tram, untuk berlangganan tiketnya bisa mencapai sekitar $37 [Rp 370.000) per minggu. Sementara kalau naik sepeda, tinggal membeli sepeda dan aksesorisnya saja. Saya sudah naik sepeda sejak tahun 2009, kemudian beli sepeda di tahun 2010 dengan harga sekitar $1.000 [Rp 10 juta] dan sudah dimiliki hampir lima tahun.

A+: Kemudian apa dukanya dalam bersepeda setiap hari di kota Melbourne?

Diena: Melbourne dikenal dengan kota yang cuacanya berubah-ubah setiap saat. Bisa jadi panas, kemudian dingin, atau turun hujan. Kalau di pagi hari hujan turun dengan lebat, saya tidak naik sepeda tapi kembali naik tram. Tidak hanya itu, baru-baru ini pun saya ketabrak mobil di kawasan Brusnwick. Mobil tiba-tiba menabrak saya saat berbelok, alasan pengemudi karena merasa silau. Saya sempat dilarikan ke rumah sakit oleh ambulans. Saya mendapat luka di bagian pipi yang perlu dijahit, tapi setelah enam jam, saya diperbolehkan kembali pulang.

A+: Jadi sebenarnya amankah bersepeda di Melbourne?

Diena: Sebenarnya aman, infrastruktur sudah cukup baik, hanya perlu ditambah lagi jalur sepeda, atau diperlebar, seperti di kawasan Brunswick. Perlu ditingkatkan kewaspadaan baik pengendara mobil maupun pesepeda. Kecelakaan yang sering terjadi adalah pengendara mobil yang membuka pintu tanpa lihat apakah ada pesepeda di belakangnya.

A+: Lantas apa tips keselamatan bagi pengendara sepeda?

Diena: Saya masih sering melihat pesepeda yang bermain hape dan itu sangat membahayakan sekali. Belum lagi mereka yang sambil mendengarkan lagu, karena jadi sulit berkonsentrasi dan kerap tidak mendengar klakson mobil. Juga pesepeda harus selalu membunyikan bel jika berada di jalur yang berbagi dengan pejalan kaki.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Studi Terbaru Soal Melatih Otak Agar Mampu Melakukan Multi-Tasking

Berita Terkait