jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya kembali akan memberlakukan pengalihan arus lalu lintas di Jakarta, menyusul informasi adanya demonstrasi lanjutan menolak UU Cipta Kerja pada Kamis (15/10).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan jajarannya menyiapkan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Simpang Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Vaksin Covid-19 Produksi BUMN China Sudah Bisa Dipesan Secara Daring
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadi kemacetan akibat demo lanjutan tersebut.
"Informasinya mereka tidak ke Istana, tapi orasi di Simpang Cempaka Putih," kata Sambodo, di Jakarta.
BACA JUGA: Irjen Napoleon Datang ke Bareskrim Berpakaian Dinas, Ditahan, Pengacara Protes
Berdasarkan informasi petugas, jumlah massa yang terkonfirmasi diperkirakan tidak mencapai 1.000 orang.
Berikut rencana pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Simpang Cempaka Putih bila terjadi kemacetan:
BACA JUGA: Soal SKCK Pelajar Demo UU Cipta Kerja, Bu Retno Protes Keras
1. Arus lalu lintas dari arah Senen melalui Jalan Letjen Suprapto yang akan menuju Pulogadung via Jalan Perintis Kemerdekaan dibelokkan ke kiri arah Tanjung Priok melalui Jalan Yos Sudarso.
2. Arus lalu lintas dari arah Tanjung Priok melalui Jalan Yos Sudarso yang akan menuju Senen lewat Jalan Letjend Suprapto dinaikan ke jembatan layang ke arah Cawang via Jalan Ahmad Yani.
3. Arus lalu lintas dari arah Cawang melalui Jalan Ahmad Yani yang akan menuju Pulogadung di Jalan Perintis Kemerdekaan dinaikan ke jembatan layang arah Tanjung Priok via Jalan Yos Sudarso.
4. Arus lalu lintas dari arah Jalan Yos Sudarso di Jalan Perintis Kemerdekaan yang akan menuju Senen Jalan Letjen Suprapto dibelokkan ke kanan arah Cawang via Jalan Ahmad Yani.
Menurut Sambodo, pihaknya belum berencana menutup akses jalan dengan pertimbangan bahwa massa aksi yang akan berunjuk rasa tidak sebanyak demonstrasi sebelumnya.
"Kemungkinan massanya enggak sampai seribu. Yang jalan kaki juga mungkin tidak banyak. Jadi, nanti kita lihat, perlu ditutup apa tidak," tambahnya.(antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam