Hari Ini Diagendakan Dilantik, Wantimpres Diisi Pensiunan Tentara Mubazir

Senin, 19 Januari 2015 – 05:40 WIB
Hari Ini Diagendakan Dilantik, Wantimpres Diisi Pensiunan Tentara Mubazir. AM Hendropriyono. Foto: JPNN.com

JAKARTA - Presiden Joko Widodo diagendakan melantik Dewan Pertimbangan Presiden, hari ini (19/1). Dari sembilan nama yang beredar luas, selain perwakilan politisi, pensiunan tentara/polri juga mendominasi.
    
Setidaknya, ada tiga nama pensiunan tentara yang muncul. Yaitu, Mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendro Priyono , mantan Kastaf TNI AD Jenderal (Purn) Subagyo HS, dan Letjen (Purn) Yusuf Kartanegara. Plus, seorang pensiunan polisi dan Irjen (Purn) Sidarto Danusubroto.  

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti menilai komposisi tersebut seolah membri sinyal kalau Jokowi akan banyak mengambil pendekatan keamanan dalam menangani berbagai persoalan, termasuk politik. Sebab, masukan-masukan juga akan memiliki perspektif tersebut.

BACA JUGA: Belanda dan Brasil Tarik Dubesnya, DPR: Itu Biasa

"Menumpuk 3 pensiunan tentara/polri di dalam wantimpres jelas mubazzir," kata Ray di Jakarta, Minggu (18/1).

Dia juga menyoroti kemungkinan masuknya Hendropriyono di dalam lembaga pemerintah nonstruktural yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan pada presiden tersebut. "Ini makin menambah keyakinan di atas, Hendropriyono dikenal sebagai tentara yang lebih mengutamakan pendekatan keamanan daripada dialog," imbuhnya.
    
Ray juga menyorot keluarga Hendro telah mendapat begitu banyak posisi di dalam pemerintahan Jokowi. Anaknya menjadi komisaris di telkomsel. Lalu, menantunya menjadi komandan paspampres. "Entah apa yg membuat Jokowi terlihat begitu mengistimewakan Hendropriyono," sindirnya.
       
Selain tiga nama, sempat beredar sejumlah nama lainnya. Yaitu, politisi PPP Suharso Monoarfa, Waketum PKB Rusdi Kirana, Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Jan Darmadi, Mantan Ketua MPR Ginandjar Kartasasmita, dan mantan Wakil Ketua MPR Mooryati Soedibyo. Ada pula sempat muncul satu nama lain, mantan Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi.
       
"Komposisi ini seperti tidak menjawab apa yang menjadi kebutuhan Jokowi," lanjut Ray. Kelemahan Jokowi yang setidaknya terlihat dalam 3 bulan terakhir, menurut dia,"adalah adaptasinya yang kurang matang terhadap situasi politik nasional. Termasuk, pendalaman seluk beluk ketatanegaraan.
       
Dia menyebut, semisal, cara presiden menaikan harga BBM dan mengatasi polemik soal pencalonan kapolri terakhir. "Ini menjadi indikasi lubang dari beberapa kelemahan itu, seharusnya perlu ada tokoh-tokoh yang tepat dan dapat memberi pandangan tentang hal itu," tandasnya.

BACA JUGA: Hari Ke-22 Jatuhnya AirAsia QZ8501, Identifikasi Korban Nihil

Ray lalu mengungkap sejumlah nama yang layak masuk ke wantimpres. Semisal, mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Ignas Kleden, Romo Magnis Suseno, Todung Mulya Lubis, HM Dja"far Shiddiq, dan Chalid Muhammad. "Mereka-mereka itu layak dipertimbangkan, semoga masih ada waktu untuk ditimbang oleh Presiden Jokowi," pungkasnya. (dyn)

BACA JUGA: 5 Alasan Jokowi tak Perlu Ragu Berlakukan Hukuman Mati

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eksekusi Mati Bukti Pemerintah Tegas Berantas Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler