jpnn.com - JAYAPURA - Kepala Bidang Humas (Kabidhumas) Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Perbatasan RI-PNG, tepatnya di Kampung Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, sejak pukul 08.30 WIT hingga pukul 15.30 WIT, Sabtu (5/4), merupakan upaya mendelegitimasi terhadap pembangunan yang dilakukan pemerintah di Papua.
“Ada upaya delegitimasi dengan melakukan gangguan terhadap sistem perekonomian antarnegara, dalam hal ini Provinsi Sandaoun PNG dengan Distrik Muara Tami Indonesia,” tegasnya.
BACA JUGA: Gelar Tarian Perang sebelum Umbar Tembakan
Sementara itu, Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) RI-PNG, Sussy Wanggai, kepada Cenderawasih Pos (Grup JPNN) mengutarakan perbatasan akan ditutup sejak hari ini tanggal 6 April 2014 hingga tanggal 12 April 2014 untuk mengantisipasi kerusuhan yang terjadi.
“Setiap menjelang pemilu kita kordinasi dengan pemerintah PNG bahwa perbatasan akan ditutup untuk pengamanan pemilu. Jadi tahun ini juga kita sudah mengirim surat ke PNG bahwa perbatasan akan ditutup seperti biasa,”tandasnya.
BACA JUGA: Rem Blong, Bus Terguling, 4 Siswa Tewas
Hingga berita ini ditulis, Cenderawasih Pos masih berusaha menghubungi salah satu anggota KSB untuk mengetahui motif mereka melakukan pengibaran bendera tepat ketika warga Indonesia yang berada di Vanimo, PNG, melakukan pencoblosan pemilihan legislatif.
Namun ketika wartawan koran ini masuk ke daerah netral perbatasan, seluruh anggota KSB sudah tidak ada di tempat.(rib/jo/wen)
BACA JUGA: Berharap Garuda Layani Jalur Perintis ke Natuna
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPJS Kesehatan Tawarkan Program Khusus Bagi Pengidap Kanker
Redaktur : Tim Redaksi