jpnn.com - RAYA – Pemungutan suara pilkada Simalungun, Sumut, digelar hari ini (10/2), dari jadwal semula 9 Desember 2015. Molornya pelaksanaan pilkada ini memunculkan kekhawatiran partisipasi pemilih bakal rendah.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mengajak masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara untuk mengunakan hak pilihnya.
BACA JUGA: Dukungan Penguatan DPD RI Terus Meningkat
Sekretaris Jendral (Sekjend) DPP Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, ajakan memilih ini penting mengingat penundaan pilkada tersebut cukup lama, sehingga dikhawatirkan muncul kejenuhan di masyarakat.
"Sehingga kita khawatir tingkat pertisipasinya rendah. Banyak yang belum tahu Pilkada itu 10 Februari," ujar Hinca bersama Ketua Departemen Politik, Hukum dan Keamanan DPP Demokrat Ruhut Sitompul, Ketua DPW Demokrat Sumut HT Milwan bersama sejumlah pimpinan dan fungsionaris partai dari berbagai daerah, Selasa (9/2)
BACA JUGA: Gerindra Banten Wacanakan Usung Murid Zainuddin MZ di Pilkada
Terlibatnya sejumlah kader fungsionaris dari seluruh kabupaten/kota se-Sumut, lanjut Hinca, agar Pilkada Simalungun terlaksana dengan sukses dan tingkat partisipasi tinggi. Oleh karenanya, sosialisasi menjelang hari H dianggap sangat penting untuk dilakukan.
"Kami akan konvoi ramai-ramai sebelum menyebar di 31 kecamatan yang ada di Simalungun. Kita ingin pastikan penyelenggara siap melaksanakan Pilkada," tambahnya.
BACA JUGA: PDIP Mulai Terapkan Konsep Pembangunan Ala Bung Karno di Jateng
Sebanyak 12 ribu saksi yang berasal dari relawan siap mengamankan suara pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun Dr JR Saragih SH MM-Ir Amran Sinaga.
Seluruh saksi disebar di setiap tempat pemungutan suara (TPS) sejak pagi pukul 06.30 WIB saat kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) mulai upacara pengangkatan sumpah, registrasi pemilih dan pelaksanaan pencoblosan serta menghitungan surat suara.
“Saksi merupakan warga yang telah mendapat pelatihan untuk melihat proses pemungutan suara, apakah benar atau tidak. Saksi juga mencatat data valid jumlah surat suara keseluruhan, jumlah pemilih dan jumlah suara sah dan tidak sah pada penghitungan suara,” kata JR Saragih. (osi/esa/ara/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Isu-isu yang Berpotensi Bikin Pilkada DKI Panas
Redaktur : Tim Redaksi