Hari Itu Keluarga Brigadir J di Dekat Danau Toba, Mereka Mulai Gelisah

Selasa, 19 Juli 2022 – 17:28 WIB
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Foto: Firda Junita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kasus kematian Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akibat baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menimbulkan kecurigaan dari pihak keluarga anggota Brimob asal Jambi itu.

Adapun Brigadir J tewas terkena tembakan rekannya sesama polisi, Bharada E pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB.

BACA JUGA: Mengapa Kasus Kematian Brigadir J Ditarik ke Polda Metro? Oh, Ternyata

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan pihak keluarga sempat berkomunikasi dengan Brigadir J pada hari kematian ajudan istri Irjen Ferdy Sambo itu.

Brigadir J masih berkomunikasi dengan kedua orang tuanya pada pukul 10.00 WIB.

BACA JUGA: Adik Brigadir J juga Polisi, Dimutasi dari Mabes Polri, Alasan Masih Misteri

"Jam 10 dia (Brigadir J) masih aktif komunikasi baik melalui telepon maupun WhatsApp kepada orang tuanya," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan Senin (18/7).

Brigadir J Berada di Magelang

Saat berkomunikasi, Brigadir J meminta keluarganya untuk sementara tidak menghubunginya karena sedang mengawal atasannya di Magelang.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Menulis 2 Kemungkinan, Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo pun Dibuka

"Jadi, artinya tujuh jam, jangan ada telepon dahulu karena jam 10 pagi itu di Magelang, 8 Juli 2022," ujar Kamaruddin.

Pihak keluarga sendiri sedang berada di daerah Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara saat berkomunikasi dengan Brigadir J.

"Jadi, percakapan terakhir di Balige, Sumut dengan korban di Magelang," ujar Kamaruddin.

Pada pukul 17.00 WIB, pihak keluarga yang sedang berada di daerah dekat Danau Toba itu kembali menelepon Brigadir, tetapi tak ada jawaban.

Beberapa saat kemudian, beberapa nomor handphone pihak keluarga juga sudah terblokir.

"Di WhatsApp ternyata sudah terblokir. Dengan terblokirnya nomor-nomor mereka, baik kepada ayahnya, ibunya, termasuk kakak, adiknya, termasuk ke WhatsApp grup, mereka mulai gelisah," ujar kamaruddin.

Handphone Keluarga Brigadir J Diduga Diretas

Pihak keluarga Brigadir J makin gelisah saat nomor WhatsApp dan media sosial diretas.

"Berlanjut peretasan semua handphone keluarga, ayah-ibunya, kakak-adiknya semua handphone tidak bisa dipakai, kurang lebih satu minggu," ujar Kamaruddin.

Atas runutan peristiwa tersebut, pihak keluarga menduga kasus tewasnya Brigadir J merupakan perstiwa pembunuhan berencana.

"Ini ada dugaan pembunuhan terencana, sehingga bagaimana caranya handphone itu bisa dikuasai password-nya? Berarti sebelum dibunuh, ada dahulu dugaan pemaksaan untuk membuka password handphone," ujar Kamaruddin.

Brigadir J tewas seusai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jaksel pada Jumat (8/7).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan mengatakan peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi, tepat pukul 17.00.

Brigjen Ramadhan mengatakan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi Ferdy Sambo saat Putri sedang beristirahat.

Istri Irjen Ferdy Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.

Teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang konon berada di lantai dua rumah tersebut.

Kedua polisi itu terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian Brigadir J. (cr1/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler