Hari Keempat Pencarian, Tim Gabungan Masih Cari 1 Korban Erupsi Gunung Marapi

Rabu, 06 Desember 2023 – 11:40 WIB
Penampakan Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar dan Agam kembali mengeluarkan abu vulkanik pada Rabu pagi, (6/12/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

jpnn.com - BUKITTINGGI - Tim gabungan masih mencari seorang korban erupsi Gunung Merapi, Sumatera Barat, pada hari keempat pencarian.

Kepala Kantor SAR Kota Padang Abdul Malik mengatakan dari 75 penyintas, tim gabungan sudah menemukan 74 orang.

BACA JUGA: Hari Ini, Tim SAR Turunkan 50 Petugas Sisir Sejumlah Lokasi Cari Korban Erupsi Gunung Marapi

"Satu masih dalam pencarian," Abdul Malik di Kabupaten Agam, Rabu (6/12).

Dari 74 korban, SAR Padang mengonfirmasi 22 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 52 dievakuasi dalam keadaan selamat.

BACA JUGA: Berikut Identitas 7 Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi, 3 Orang Meninggal

Dia mengatakan bahwa tim gabungan yang berjumlah 50 personel pilihan akan berupaya maksimal menemukan satu pendaki yang hingga kini belum ditemukan.

"Pelaksanaan operasi SAR akan terus kami lakukan sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember," ungkapnya.

BACA JUGA: Nasib 2 Mahasiswa Semester Akhir UNP Pendaki Gunung Marapi Belum Pasti

Komandan Kodim 0304 Agam Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho menyebutkan khusus pencarian hari keempat, tim gabungan menerjunkan 50 personel mencari satu korban yang belum ditemukan.

"Jajaran TNI komitmen melaksanakan evakuasi hingga tuntas dan tentunya ini akan diputuskan bersama," kata Letkol Bayu.

Tambahan informasi, berdasarkan keterangan perangkat Nagari (Desa) Batu Palano, jumlah korban yang belum ditemukan diperkirakan lebih dari lima orang. Sebab, masih terdapat titik-titik yang belum ditelusuri.

Kapolres Kota Bukittinggi Kombes Yessi Kurniati menyebutkan 75 pendaki tersebut merujuk kepada data yang terkonfirmasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

Namun, dia tidak menampik pintu masuk menuju Gunung Marapi cukup banyak, terutama yang tidak resmi. "Jadi, kami juga mengantisipasi pendaki yang tidak terdata," pungkas Yessi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler