Hari Pertama PPDB, Ortu Siswa Antre Hingga 3 Jam

Selasa, 13 Juni 2017 – 00:12 WIB
Pendaftaran siswa baru. Foto: Jambi Ekspres/JPNN.com

jpnn.com - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK hari pertama kemarin (12/6) diwarnai dengan keluhan beberapa orang tua calon siswa yang mendaftarkan anaknya.

Keluhan terjadi pada saat penyerahan berkas di SMAN 5 Kota Jambi. Ratusan orang tua calon siswa memadati salah satu ruang kelas yang disulap menjadi ruangan penerimaan berkas yang akan diseleksi.

BACA JUGA: Hari Pertama PPDB, Orang Tua Rela Ngantre Sampai Tiga Jam

Anton (44), warga Kelurahan Sungai Putri, Kecamatan Telanai Pura mengaku tidak mengetahui bahwa pendaftaran SMA/SMK ini menggunakan sistem online. “Kami tidak tahu Bang, tahu pas tadi mau daftar, rupanya daftar online baru nyerahkan bahan,” katanya.

Helmi (48), warga RT 28, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, mengaku pelayanan panitia tidak memuaskan. Panitia hanya membuka satu meja penerimaan berkas.

BACA JUGA: Polisi Buka Pintu Kamar Hotel, Ada Pasangan Sedang Begituan

“Kami sudah menunggu sekitar 3 jam, panitia penerima juga hanya satu orang,” tegasnya.Dia mendaftarkan anaknya ke SMAN 5 Kota Jambi karena jarak rumahnya dengan sekolah hanya satu kilometer.

Dengan diperbolehkanya mendaftar di dua sekolah, Helmi mengaku juga mendaftarkan anaknya di SMAN 1 Kota Jambi.

BACA JUGA: 2 Pria dan 2 Wanita Digerebek, Ada Kondom Bekas Pakai

Pemilihan dua sekolah itu karena selain tidak terlalu jauh, dua sekolah itu merupakn sekolah favorit di Jambi.

Sementara, itu Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, M.Tabri, membenarkan pelaksanan PPDB dimulai kemarin.

Untuk penerimaan ini telah ada kouta penerimaan di setiap sekolah. Jika nantinya ada penerimaan melebihi kuota, maka pihak akan mendapat teguran keras. “Ada teguran keras kalau melanggar,” katanya.

Selain itu, Tabri, mengatakan, sesuai dengan juknis yang telah dibuat, sekolah tidak boleh lagi mengubah perpustakaan dan ruangan lain untuk dijadikan ruang kelas. Jadi, kouta yang ditetapkan sesuai dengan jumlah ruang kelas yang ada.

“Untuk di Jambi 36 anak per kelasnya, itu aturan dari pusat,” pungkasnya. (nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu dan Anak Kompak Oplos Gas Elpiji, Ya Begini Jadinya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler