JAKARTA — Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Mansyur Ramli mengakui bahwa pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasionak (Unas), pertama terjadi kekurangan naskah soalKekurangan soal Unas itu terjadi di Kabupaten Purwokerto, Jawa Tengah dan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
"Mengenai kejadian tersebut sudah kami konfirmasi dan bisa diselesaikan dengan naskah soal cadangan
BACA JUGA: Siswa Tuna Rungu Grogi Hadapi Soal Bahasa Inggris
Ada yang difotokopi panitia setempatSelain itu Mansyur juga menyebut hingga saat ini Kemdiknas menerima banyak pengaduan tentang terjadinya kebocoran
BACA JUGA: NTT Diberi Kesempatan Unas Susulan
Salah satunya di Kota Padang Sidempuan, Sumatera UtaraBACA JUGA: M Nuh: Kelulusan Peserta Didik Jangan Dipaksakan
Kami klarifikasi kalau ada aduan," katanya.Pengaduan lainnya, lanjut Mansyur, terjadi di Kabupaten Fakfak, Propinsi Papua BaratYakni terkait adanya lembar jawaban yang beredar
Menurut dia, jika terbukti terjadi kebocoran di suatu sekolah maka UN di sekolah tersebut akan dibatalkan"Kami sudah konfirmasi ke panitia tidak ada lembar jawaban beredar, tetapi masih mencari second opinionBelum ada bukti jawaban yang beredar," ujar Mansyur.
Sementara berdasarkan pantauan Kemdiknas di Sumatera Barat dan Lampung, keterlibatan perguruan tinggi (PT) pada penyelenggaraan UN tahun ini semakin meningkatSebab, pihak PT mengerahkan sumberdayanya untuk melakukan pengawasan soal mulai dari pencetakan hingga distribusinya"Perguruan tinggi berharap kalau UN berjalan baik, berkualitas, dan jujur maka (nilai Unas) dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi (sebagai komponen penilaian)," ungkapnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendiknas Pastikan Rayon Ketat Jalani Prosedur
Redaktur : Tim Redaksi