M Nuh: Kelulusan Peserta Didik Jangan Dipaksakan

Senin, 18 April 2011 – 12:29 WIB
UJIAN - Sidak persiapan Unas 2011 oleh Mendiknas M Nuh di salah satu lokasi di Jakarta, Senin (18/4). Foto: Nicha Ratnasari/JPNN.
JAKARTA - Pihak Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) tidak akan memberikan target khusus kelulusan peserta didikHal tersebut disebabkan karena pemerintah hanya mengharapkan bahwa peserta dapat lulus sesuai aturan, serta dengan jujur.

"Tentu kita semua mendoakan, berusaha

BACA JUGA: Mendiknas Pastikan Rayon Ketat Jalani Prosedur

Yang ingin lulus bukan hanya orang tua, anak, dan gurunya
Semua ingin adik-adik kita lulus dengan cara yang sesuai dengan aturan dan kejujuran

BACA JUGA: Unas Tidak Bisa Serentak

Kami sangat optimis, adik-adik kita bisa lulus dengan baik," ujar Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh, pada saat melakukan sidak persiapan Unas di Rayon 10 SMA Negeri 70, Jakarta, Senin (18/4).

Dikatakan Nuh, pemerintah terus berupaya untuk mendorong dan memberi motivasi, agar peserta (Unas) dapat lulus dengan baik
Namun, katanya pula, jika ada peserta yang tidak lulus Unas, masih ada kesempatan mengikuti Unas Paket C atau mengulang pada tahun depan

BACA JUGA: Angka 4 jadi Bukti DKI Jakarta Objektif

"Jangan dipaksakan, kalau memang dia keadaaannya belum mampuDiberikan kesempatan saat-saat mendatangTidak boleh mengorbankan, (dalam arti) meskipun nilainya jelek harus diluluskan," tegasnya.

Unas hari pertama jenjang SMA/MA sendiri mengujikan dua mata pelajaran (mapel)Ujian dimulai pukul 08.00-10.00 dengan mengujikan mapel Bahasa IndonesiaSelanjutnya, pada pukul 11.00-13.00, masing-masing akan mengujikan mapel Biologi untuk program IPA, Sosiologi (IPS), Sastra Indonesia (Bahasa), serta Fikih (Keagamaan)Sementara pada jenjang SMK/SMALB, hari ini mengujikan satu mapel yaitu Bahasa Indonesia.

Adapun jumlah peserta Unas jenjang SMA/MA/SMK kali ini, disebutkan mencapai sebanyak 2.442.599 orang, yang terdiri atas 1.196.136 peserta SMA, 287.931 (MA) dan 958.532 (SMK)Pada penyelenggaraan Unas tahun ini, dilakukan pula uji petik, yaitu pengawasan pelaksanaan Unas di ruang ujian yang dilakukan oleh penyelenggara Unas tingkat pusatAdapun tujuan uji petik ini adalah untuk memastikan pelaksanaan Unas di ruang ujian dan di satuan pendidikan sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) Unas, sehingga diperoleh data hasil yang valid dan kredibel.

Uji Petik sendiri dilaksanakan di 33 provinsi, di mana di setiap provinsi dipilih satu kabupaten dan satu kotaPada setiap kabupaten/kota, dipilih dua atau tiga SMA/MA dan SMK, dengan mempertimbangkan kriteria yang meliputi jenis sekolah baik negeri dan swastaSelain itu, juga berdasarkan wilayah perkotaan, tengah dan pinggiran, serta hasil Unas tahun 2010"Beberapa titik yang saya uji petik, alhamdulillah semuanya aman sesuai POSKalau ada yang curang, akan diproses," terang Nuh lagi.

Nuh menjelaskan, jika ada peserta (ujian) yang terbukti curang, akan diproses dalam berita acaraJika kecurangan terjadi, menurutnya pula, resiko yang dihadapi adalah nilai mata pelajaran yang diujikan dihapuskan"Berarti kehilangan (nilai) 60 persen, karena bobot nilai Unas 60 persenKami tidak ingin adik-adik melakukan kecuranganTetapi seandainya terjadi, diberikan hukuman," katanya.

Seperti yang diketahui, kelulusan Unas ditentukan berdasarkan nilai akhir, yang diperoleh dari gabungan nilai Unas dan nilai sekolah dari mata pelajaran yang di-Unas-kan dengan pembobotan 60:40Nilai sekolah diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor masing-masing semester 3, 4 dan 5 untuk SMA/MA/SMALB, serta di SMK dengan pembobotan 60:40.

Sementara kriteria kelulusan Unas, baik pada jenjang SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK, adalah rata-rata nilai akhir minimum 5,5 dan tidak ada nilai di bawah 4,0Adapun kriteria kelulusan UN SD/MI dan SDLB, ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikanSementara kelulusan dari satuan pendidikan dirapatkan oleh Dewan Guru, dengan memperhatikan nilai akhlak mulia(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Unas Dinilai Hambat Pendidikan Berkualitas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler