Dara Novita, siswi SMA-LB Tuna Rungu Santi Rama misalnya, mengakui bahwa soal Bahasa Inggris adalah soal yang paling ditakuti dalam pelaksanaan Unas 2010/2011Menurutnya, soal Bahasa Inggris itu adalah mata pelajaran yang selama ini paling sulit dipelajari dan dilafalkan.
"Mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika sudah biasa
BACA JUGA: NTT Diberi Kesempatan Unas Susulan
Tetapi, kalau Bahasa Inggris, tidak bisa," ujar Dara dengan terbata-bata, saat ditanya oleh Mendiknas M Nuh, di sela kunjungan Mendiknas di SMA-LB Tuna Rungu Santi Rama, Jakarta, Senin (18/4).Hal senada juga diungkapkan oleh siswi SMA-LB Tuna Rungu Santi Rama lainnya, Annie Kusumowati
BACA JUGA: M Nuh: Kelulusan Peserta Didik Jangan Dipaksakan
Akan tetapi menurutnya, tetap saja dirinya sedikit khawatir dan tegang untuk menghadapi soal Unas Bahasa InggrisNamun, Direktur Pendidikan Khusus & Layanan Khusus (PKLK) Kemdiknas, Moedjito mengatakan, tingkat kesulitan soal Unas untuk sekolah berkebutuhan khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB) sendiri, berbeda dengan sekolah (reguler) lainnya
BACA JUGA: Mendiknas Pastikan Rayon Ketat Jalani Prosedur
"Bobot soalnya kita sesuaikan, kita adaptasikan dengan kemampuan merekaNilai standar kelulusannya sama, hanya adaptasi tingkat kesulitan soalnya saja yang disesuaikanWaktu ujiannya bisa lebih lama apabila dibandingkan dengan (reguler) biasa," ungkap Moedjito.Disebutkan pula, pada pelaksanaan Unas 2010/2011 ini, ada 21 orang siswa atau peserta Unas dari SMA-LB Tuna Rungu Santi RamaNamun menurut Moedjito lagi, tahun ini sebenarnya ada tren kenaikan jumlah siswa SLB secara keseluruhan, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, lantaran makin banyaknya pelayanan khusus yang diberikan oleh pemerintah"Sekolah inklusi (berkebutuhan khusus) sekarang juga sudah mencapai sekitar 323 sekolahPaling banyak di jenjang sekolah dasar," imbuhnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Unas Tidak Bisa Serentak
Redaktur : Tim Redaksi