Hari Raya Kebudayaan di Borobudur Cultural Feast 2016

Kamis, 15 Desember 2016 – 13:21 WIB
Candi Borobudur. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - MAGELANG – Desa-desa di sekitar Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah akan menjadi tuan rumah events pariwisata. Namanya Borobudur Cultural Feast 2016 pada 17-18 Desember 2016.

Person in charge (PIC) Pokja Percepatan 10 Desetinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Larasati Sedyaningsih menjelaskan, kegiatan itu merupakan acara yang menyajikan suasana gegap gempita penuh jiwa semangat gotong royong antardesa yang ada di seputar Borobudur.

BACA JUGA: Crossborder Festival Kemenpar di Papua Dongkrak Kunjungan Wisman PNG

”Poinnya adalah membangun benteng budaya, menjaga Borobudur sebagai perpustakaan ilmu pengetahuan perabadan dunia dan memulai gerak inovatif kreatif produktif,” ujar Larasati.

Kegiatan berbasis kultural itu akan menambah semaraknya atraksi di destinasi Borobudur yang sudah menjadi satu dari 10 Bali Baru yang dipopulerkan oleh Kementerian Pariwisata. Untuk urusan kegiatan, rencananya akan ada Lomba Lampion Gantung dan Lomba Bregodo Prajurit Desa se-Kecamatan Borobudur, tampilan seni budaya desa, Kirab Nitilaku Mahakarya Borobudur, Sonjo Kampung Borobudur dan Panggung Seni Desa sebanyak empat titik di sekitar Candi Borobudur.

BACA JUGA: Siswa Ngaku Hanya Minum Vitamin, BNNK Tak Percaya

”Ini adalah Hari Raya Kebudayaan Borobudur. Hasil kerjasama PT Taman Wisata Candi yang menaungi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko bersinergi dengan BUMN-BUMN di Indonesia,” ujar Larasati.

Dia menambahkan, tema yang diusung di acara ini adalah Gotong Rotong Pitutur Agung Guyub Rukun Gemah Ripah Loh Jinawi Jayaning Nusantara Amargo Laku Lelaku. Untuk urusan hiburan, acara ini juga dijamin meriah.

BACA JUGA: Oknum Polisi Pemutilasi 2 Anak Kandung Itu tak Bisa Dijatuhi Pidana

Rencananya akan ada pentas seni dari 20 desa yang ada di sekitar Borobudur diantaranya adalah Wanurejo, Tuksongo, Kembanglimus dan Bumiharjo. ”Juga ada pagelaran musik dengan tajuk Sound of Borobudur yang akan menampilkan gitaris ternama Dewa Budjana, penyanyi Trie Utami dan Redy Eko Prasetyo,” kata Larasati.

Bukan itu saja, imbuh Larasati, akan ada juga Karawitan Jogja Gangsa Nagari dan 50 penabuh dari berbagai negara. ”Juga ada persembahan Kirab Nitilaku Mahakarya Borobudur, Tari Gita Persada Borobudur, Relief Penerus dan masih banyak lagi,” ujar Larasati.

Salah satu tokoh yang juga penggagas acara tersebut adalah KRMT Indro Kimpling Suseno. Indro mengatakan, acara ini lebih kepada kemeriahan gotong royong menyeruak ke seluruh relung warga dusun Borobudur.

Kata Indro, perhelatan ini adalah perjuangan untuk terus menduniakan Borobudur menjadi pintu gerbang sebagai taman sari kebudayaan, Pariwisata dan Ilmu Pengetahuan Dunia. Menurutnya, banyak sekali wisatawan dan semua orang yang ingin hadir dan ada di Borobudur untuk belajar dari masyarakat Borobudur.

“Ini menjadi keunggulan dari acara ini akan lebih mengenal lebih dalam dengan Borobudur. Karena dengan acara ini banyak belajar tentang segala ilmu pengetahuan kehidupan yang diwariskan oleh para leluhur pembangun Candi Borobudur sejak 1300 tahun yang lalu,” kata Indro.

Selain itu Indro juga mengucapkan banyak terima kasih kepada PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko bersama Sinergi BUMN yang hadir untuk negeri sebagai pendukung penuh atas sebuah program yang baru pertama kalinya digerakkan di komunitas warga desa-desa sekitar Borobudur. ”Dan tentunya turut bertanggung jawab untuk menjaga serta mengurus Borobudur untuk Indonesia,” katanya.

Indro juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang akan mengisi acara. Menurutnya, semua ini merupakan inisiatif luar biasa diiring kerja keras dari Tim Japung Nusantara mengulik panel relief yang memunculkan gambar dan sosok bermain alat musik dawai.

”Yang nantinya akan tercipta musik dengan Sound Of Borobudur yang digawangi oleh Dewa Budjana. Silahkan datang ke Borobudur dan pasti meriah,” katanya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut positif rencana kegiatan Hari Kebudayaan di seputar Borobudur yang diprakarsai PT TWC Borobudur, Prambanan, Ratu Boko itu. Dia meyakini event itu sudah memikirkan cultural value dan commercial value-nya.

Keduanya harus saling menguatkan, agar tumbuh menjadi event yang sustainable, dibutuhkan masyarakat, dan menjadi daya tarik atraksi Pariwisata. “Selamat dan Sukses!” sebut Arief Yahya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Penambang Emas Liar Ditangkap Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler